Prabowo Duga Motif Pengeroyokan Ratna Terkait Politik

| 02 Oct 2018 21:39
Prabowo Duga Motif Pengeroyokan Ratna Terkait Politik
Calon presiden Prabowo Subianto. (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan, pengeroyokan Ratna Sarumpaet terjadi karena perbedaan sikap dengan pemerintah. Ratna memang menjadi juru bicara pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno pada Pemilu 2019. Dia juga merupakan aktivis yang kerap mengkritisi pemerintah saat ini.

Dugaan itu, kata Prabowo, dikuatkan dengan tidak adanya barang berharga milik Ratna Sarumpaet yang hilang dari insiden pengeroyokan tersebut.

"Ya ternyata tidak ada, tidak ada barang yang dicuri tidak ada uang yang dicuri. apalagi kalau bukan proses untuk intimidasi (karena sikap politik)," katanya, dalam konferensi pers, di jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018) malam.

Selain itu, kata Prabowo, insiden pengeroyokan ini juga disertai dengan ancaman terhadap Ratna dan keluarganya. Ancaman ini yang menyebabkan Ratna tidak berani melaporkannya kepada pihak kepolisian.

"Saya tidak tanya secara mendetail tapi ada kata-kata ancaman. Ya untuk tidak bersuara, untuk tidak laporan," kata ketua umum Partai Gerindra ini.

Sebelumnya, aktivis Ratna Sarumpaet menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang tak dikenal pada tanggal 21 September 2018, di Bandung, Jawa Barat. Ratna merupakan salah satu juru kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilu Presiden 2019. Belum diketahui penyebab pengeroyokan ini.

Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Simanjuntak membenarkan peristiwa pengeroyokan itu. Kata dia, sebelum dikeroyok, Ratna sempat dimasukkan ke dalam mobil saat berada di bandara, Bandung.

"Iya tadi malam saya pak Prabowo, bang Sandi itu menerima foto itu, kemudian kita telepon mbak Ratna. Jadi betul beliau itu dikeroyok dimasukkan ke dalam mobil, dan dikeroyok oleh orang yang tak dikenal, di bandara Bandung, tanggal 21 september yang lalu," katanya, saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Dahnil menerangkan, peristiwa tersebut baru diketahui sekarang karena Ratna tidak melapor kepada pihak yang berwajib. Selain itu, Dahnil mengatakan, Ratna mengalami trauma berat setelah peristiwa itu terjadi.    

Sementara itu, Polda Jawa Barat memastikan, tidak ada laporan dari Ratna terkait pengeroyokan yang disebut-sebut terjadi di Bandung.

"LP (laporan polisi) di Polda (Jabar) dan juga di Mapolrestabes Bandung tidak ada laporan (dari Ratna)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Umar Surya Fana saat dihubungi, di Jakarta, seperti dikutip Antara, Selasa (2/10/2018).

Selain itu, lanjut Umar, pihaknya juga sudah mengecek ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dan beberapa rumah sakit di Bandung untuk mencari rumah sakit yang pernah merawat pasien bernama Ratna Sarumpaet. Namun, pihaknya tidak berhasil menemukannya.

"Sudah dicek di RSHS, IGD dan beberapa RS di Bandung, tidak ada nama Ratna Sarumpaet yang dirawat," ungkap dia.    

Rekomendasi