"Buku sejarah SMP itu mau kita kasih untuk memahami sejarah ibu kita Kartini dan sejarah perjuangan bangsa. Dikirim pakai gojek saja," kata Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2018).
Saat menyampaikan hal ini, Hasto dan politikus Partai Golkar Meutya Hafid yang hadir dalam konferensi pers itu tampak tersenyum. Sementara para pewarta yang meliput di tempat itu serentak tertawa saat mendengar buku itu dikirim menggunakan ojek online.
Sekjen PDI Perjuangan itu bilang, buku sejarah ini sengaja dikirimkan kepada Hanum Rais agar dirinya tahu soal sejarah Cut Nyak Dien dan Kartini.
"Dengan demikian ke depan lebih mudah membuat perbandingan antara tokoh pahlawan bangsa yang jadi simbolisasi pergerakan perjuangan kaum perempuan Indonesia, kemudian diturunkan kehormatan hanya pada persolan politik elektoral," ungkap Hasto.
Bukan tanpa alasan Hasto mengirim buku bertema sejarah kepada Hanum Rais. Hal itu semacam pesan tersirat yang hendak disampaikan kepada penulis novel 99 Cahaya di Langit Eropa itu, karena membandingkan pahlawan asal Aceh Cut Nyak Dien dan R.A Kartini dengan aktivis Ratna Sarumpaet.
Dan air mata @hanumrais adalah air mata aktris gagal. Orang abis operasi plastik kok ditangisi dan dianggap pahlawan. Heuheuheu.. pic.twitter.com/VLngAV3aqM
— PS (@PartaiSocmed) October 2, 2018
Hanum Rais menyebut jika aktivis wanita Ratna Sarumpaet adalah Cut Nyak Dien dan Kartini masa kini. Ucapan ini terekam dalam video yang ramai di Twitter saat Ratna Sarumpaet diduga dianiaya sejumlah orang. Padahal faktanya, juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga itu berbohong.
Baca Juga : Pengakuan Bohong Ratna di Hadapan Poster Marsinah
"Saat ini saya bersama Bunda Ratna Sarumpaet, saya bisa merasakan, beliau buat saya adalah Cut Nyak Dien masa kini, Kartini masa kini adalah Bunda Ratna Sarumpaet dan mungkin Bunda Neno Warisman," kata Hanum dalam video itu.
