Atiqah Hasiholan dalam Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet
Tim Editor
| 04 Oct 2018 20:41
(Foto: Instagram @atiqahhasiholan)
Jakarta, era.id - Aktivis Ratna Sarumpaet mendeklarasikan diri sebagai pencipta hoaks terbaik saat ini. Deklarasi tersebut dia utarakan setelah menipu masyarakat dengan cerita fiktifnya, dipukuli hingga lebam oleh orang tak dikenal di Bandung.
Padahal, cerita dia dipukuli tidak ada sama sekali. Luka lebam yang ada di wajahnya itu karena dampak dari operasi plastik sedot lemak di RS Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat pada 21 September.
(Ilustrasi/era.id)
Buntutnya, cerita fiktif Ratna dipukuli tadi berdampak luas dan sistemik. Orang-orang terdekatnya terlena dengan cerita bohong Ratna dan percaya. Mereka pun mengutarakan cerita bohong tadi ke khalayak ramai.
Setelah diketahui kabar ini, Ratna pun dikejar-kejar orang untuk bertanggung jawab secara hukum atas cerita khalayan yang kata dia berasal dari bisikan setan.
Cerita fiktif Ratna ini merembet juga ke keluarganya. Yang paling tersorot adalah Atiqah Hasiholan, anak keempat Ratna. Istri Rio Dewanto ini jadi bahan omongan di media sosial.
Sebabnya, Atiqah pernah mengunggah penggalangan dana bantuan untuk kasus tenggelamnya kapal di Danau Toba pada 29 Juni. Celakanya, rekening yang dipajang dalam akun Instagram Atiqah ini, belakangan diketahui digunakan Ratna untuk operasi sedot lemak pada 21 September. Nomor rekening yang dimaksud adalah rekening BCA dengan nomor 2721360727 atas nama Ratna Sarumpaet.
Polisi membenarkan hal ini, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, biaya sedot lemak pipi Ratna menggunakan rekening tersebut. Kalau sudah begini, sudah pasti sahih dan bukan hoaks.
"Penyidik menemukan beliau (Ratna) melakukan pembayaran di rumah sakit dengan menggunakan rekening itu (dana amal Danau Toba). Jadi menggunakan nomor rekening yang sama," ungkap Irjen Setyo, Kamis (4/10/2018).
Atiqah belum berkomentar soal rekening ini. Tapi, Ratna sudah ngaku, kebohongan dia dipukuli orang tidak dikenal di Bandung karena tak mau operasi plastiknya diketahui keluarga.
"Saya membutuhkan alasan ke anak saya dan saya katakan saya dipukul orang. Dalam 1 minggu ke depan saya terus dikorek, namanya juga anak," kata Ratna di rumahnya, jalan Kampung Melayu Kecil V/24, Bukitduri Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).