Bahaya! Banyak Sirine Tsunami di Sumbar Rusak

| 05 Oct 2018 11:39
Bahaya! Banyak Sirine Tsunami di Sumbar Rusak
Ilustrasi (Pixabay)
Padang, era.id - Ini kabar buruk dan harus segera ditanggulangi. Sebagian besar alat deteksi tsunami di Sumatera Barat, kondisinya rusak parah, alias tak bisa lagi diharapkan untuk memberitahu masyarakat di pesisir pantai jika bencana terjadi.

Ini jelas bukan kabar yang tidak mengenakan. Masalahnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah memetakan potensi bencana alam di seluruh wilayah Nusantara. Dan hasilnya, negeri ini memang berpotensi mengalami bencana, termasuk Sumatera Barat.

"Pascagempa Palu, kami periksa ulang semua sirine. Dari 22 unit ada lima yang rusak," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Erman Rahman.

"Tetapi sekarang sudah dalam proses perbaikan," lanjut dia lagi coba menenangkan seperti dilansir Antara, Jumat (5/10/2019).

Baca juga: Pemetaan Bencana Badan Geologi Kementerian ESDM

Beberapa sirine untuk peringatan tsunami di sepanjang pantai Padang, termasuk Tabing, rusak. BPBD sedang mendata peralatan pendukung sistem peringatan dini yang rusak dan akan segera memperbaikinya. Kemungkinan paling lambat, akhir tahun ini semua peralatan kembali siap digunakan.

Pemerintah memasang sirine tsunami untuk mengantisipasi dampak bencana, menyampaikan peringatan segera kepada warga guna menekan jumlah korban dan kerugian akibat bencana. Kalau gempa besar terjadi dan air laut terdeteksi surut, sirine akan otomatis berbunyi untuk memperingatkan warga supaya segera meninggalkan pesisir pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi untuk berlindung dari terjangan tsunami. Satu kali setahun, sirine itu dibunyikan dalam simulasi tanggap bencana yang melibatkan seluruh warga, termasuk anak-anak sekolah.

Baca juga: Menyoal Lemahnya Sistem Peringatan Tsunami Indonesia

Infografis oleh Audrey dan Mahesa/era.id

Tsunami Buoy telah sejak lama jadi instrumen penting dalam upaya deteksi dini bencana tsunami di dunia. Bahkan di Indonesia. Jadi, Indonesia memiliki sistem pendeteksi tsunami yang disebut InaTEWS atau Indonesia Tsunami Early Warning System. Sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami BMKG, sistem ini merupakan satu-satunya sistem peringatan dini tsunami yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Siapa Bilang Jakarta Aman Gempa?

Tsunami Buoy sejatinya hanya satu instrumen penting terkait penanganan bencana. Tapi yang utama adalah soal pemahaman dan kesadaran mengenai risiko bencana, serta mempelajari cara evakuasi mandiri saat gempa atau bencana lain terjadi.

"Jangan menunggu peringatan dari pihak manapun. Kalau gempanya terasa keras, langsung evakuasi mandiri ke daerah yang masuk zona hijau. Atau cari bangunan terdekat yang berfungsi sebagai 'shelter'," katanya.

Infografis oleh Audrey/era.id

 

Tags : gempa
Rekomendasi