Yang Mereka Benci Pelecehan, Bukan Grab

| 10 Oct 2018 17:50
Yang Mereka Benci Pelecehan, Bukan Grab
Ilustrasi Grab Car (Sumber: Instagram/@grabid)
Jakarta, era.id - Perusahaan penyedia layanan transportasi online, Grab Indonesia kembali jadi sorotan setelah oknum mitra pengemudinya kembali berulah melakukan hal yang dianggap banyak orang sebagai pelecehan seksual. Namun, pelecehan bukan satu-satunya hal buruk dalam riwayat operasi Grab. Reaksi Grab Indonesia setiap kali merespons laporan pelecehan enggak kalah membuat banyak orang tepuk jidat.

Seluruh sorotan ini bermula dari tangkapan layar yang jadi viral dan menyebar dari gawai ke gawai. Dalam tangkapan layar, terlihat sebuah percakapan yang diduga melibatkan seorang oknum pengemudi Grab dengan pelanggannya. Si pengemudi Grab nampak telah menyelesaikan order dan mengajak sang pelanggan untuk pulang bersamanya lagi di kemudian hari. Semua terlihat oke sampai chat selanjutnya, si pengemudi mengungkap hal yang agak sulit dipercaya kepala-kepala orang waras. Kata si pengemudi, syahwat dia naik saat bertemu si pelanggan.

Enggak cuma menuangkan isi kotor kepalanya, si pengemudi Grab juga mengancam pelanggan yang naik pitam mendengar naiknya syahwat si pengemudi. Kalimat ancaman si pengemudi sejatinya lumayan mengerikan, andai itu dilontarkan oleh seorang laki-laki sungguhan. Tapi, martabat yang terlanjur merosot membuat ancaman si pengemudi malah terasa seperti kentut. Si pelanggan bukannya takut, dia malah mengancam balik dan memaki-maki si pengemudi. Kasihan kamu, 0821221112***.

Dan ungkapan syahwat enggak jelas dari 0821221112*** bukan satu-satunya peristiwa pelecehan yang pernah dilakukan oknum pengemudi Grab terhadap pelanggannya. Sebuah peristiwa lain yang bahkan lebih parah juga terjadi baru-baru ini. Kali ini, peristiwa pelecehan diungkap oleh akun Instagram @lambe_ojol. Dalam postingannya, @lambe_ojol memuat gambar tangkapan layar dari postingan Instastory seorang netizen --yang enggak diungkap-- yang mengisahkan pelecehan yang dialami temannya.

Menurut kisah ini, si pengemudi ojol bahkan lebih kentir. Dia enggak cuma meneror dengan deretan chat, tapi sampai mencium bibir pelanggannya. Dalam ceritanya, netizen tersebut menceritakan, temannya yang menjadi korban pelecehan enggak berani melakukan apa-apa saat pelecehan terjadi lantaran takut dibunuh oleh si pengemudi. Menurut netizen ini, si pengemudi sejak awal telah mengancam, bahkan memaksa pelanggan yang ia lecehkan untuk tetap memberikan rating lima bintang kepadanya.

Respons mengecewakan

Seperti yang kami singgung di awal artikel, bahwa deretan kasus pelecehan yang dilakukan oknum pengemudi Grab kepada pelanggannya seperti enggak ada obat. Pihak manajemen perusahaan yang seharusnya jadi antivirus malah dituding enggak serius menangani permasalahan-permasalahan semacam ini. Coba saja liat klarifikasi yang Grab Indonesia lakukan lewat Twitter @GrabID. Dalam postingan itu, Grab Indonesia menyebut telah memberi sanksi etik kepada pengemudi yang bersangkutan.

Sampai situ, semua tampak normal meski banyak yang menganggap sanksi tersebut terlalu ringan, hingga Grab Indonesia kembali berkicau dan menyatakan telah menawarkan solusi berupa mediasi, mempertemukan pengemudi pelaku pelecehan dengan pelanggannya yang menjadi korban pelecehan. Langsung saja, langkah yang diambil Grab Indonesia itu memancing kecaman. Soal ini, para netizen satu suara: BAGAIMANA MUNGKIN GRAB MEMBIARKAN KORBAN PELECEHAN MENEMUI ORANG YANG TELAH MELECEHKANNYA?!

Soal ini, Grab Indonesia telah menjelaskan. Menurut Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata langkah itu sengaja diambil Grab untuk menyeimbangkan klarifikasi dua belah pihak. Hal itu, kata Ridzki bersifat ajakan dan merupakan prosedur standar yang ditetapkan perusahaan, selain sanksi yang tentunya sudah diberikan kepada si pengemudi."Itu termasuk salah satu ajakan. Tapi yang jelas klarifikasi kami lakukan secara terpisah masing-masing. Kita sudah berusaha untuk menghubungi, bukan untuk dipertemukan saja tapi juga untuk melakukan klarifikasi secara terpisah," kata Ridzki sebagaimana ditulis Detikcom.

Tapi, rencana mempertemukan korban dan pelaku pelecehan terlanjur mendapat reaksi negatif dari netizen. Akun Twitter @dendlyon misalnya, yang yakin betul upaya Grab Indonesia memediasi pelaku pelecehan dan korbannya akan berujung sia-sia. Atau akun @rakratini yang menilai kasus ini sejatinya adalah ranah kriminal yang enggak cukup ditindaklanjuti dengan sanksi etik dari perusahaan. Selain itu, akun @rienthar turut memberi masukan agar Grab Indonesia mendampingi korban pelecehan untuk menempuh jalur hukum. Reaksi lebih keras dilakukan sejumlah pengguna Grab yang memosting tangkapan layar ketika mereka meng-uninstall aplikasi Grab dari ponsel mereka.

Peristiwa pelecehan ini enggak cuma jadi sorotan di Republik Twitter. Di Instagram, aktor yang juga dikenal sebagai komika, Ge Pamungkas turut mengangkat peristiwa ini ke tengah feeds Instagram bercentang birunya: @gepamungkas. Dalam postingannya, Ge mengunggah berbagai tangkapan layar yang jadi gambaran dari dua peristiwa pelecehan yang dialami dua pelanggan Grab. Ge yang mengaku sebagai pelanggan setia Grab bahkan menyatakan kecewa dengan respons Grab Indonesia yang ia anggap sangat remeh.

Enggak cuma itu, Ge turut menyampaikan dukungan kepada korban pelecehan dan menyampaikan kalimat penekanan kepada Grab Indonesia untuk serius menindaklanjuti tindak pelecehan ini. Seperti yang dilakukan sejumlah netizen yang menghapus aplikasi Grab dari ponsel mereka, Ge juga bilang, selama enggak ada tindaklanjut yang dianggap tepat dari Grab Indonesia, maka postingan kecaman ini akan terus bertengger di feeds Instagramnya.

Pesan yang disampaikan para netizen, termasuk Ge sejatinya amat jelas, bahwa jika Grab terus-terusan bersikap mau enggak mau macam begini, maka Grab harus bersiap-siap kehilangan banyak pelanggannya. Seperti kutipan Ge dalam postingannya: Kalau foto ini ada untuk waktu yang lama, ya berarti gue paham sikap kalian dalam menindak-lanjuti kasus pelecehan seksual, ternyata sangatlah remeh. Terserah followers gue, mau tetap mengambil resiko pake jasa kalian apa engga.

Rekomendasi