Pesan Sultan HB X untuk Sandiaga Uno

| 12 Oct 2018 13:25
Pesan Sultan HB X untuk Sandiaga Uno
Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Sandiaga Uno. (Foto: Twitter @sandiuno)
Jakarta, era.id - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, bersilaturahmi ke Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Kilen, Yogyakarta, Jumat (12/10/2018).

Kedatangan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun langsung disambut oleh putri nomor empat Sultan, GKR Hayu dan langsung mengajak Sandiaga untuk bertemu sang ayah yang sudah menunggu di Pendopo Keraton.

Sultan HB X menghampiri Sandiaga, keduanya nampak seperti sahabat yang lama tidak bertemu. Senyum dan salam hangat diperlihatkan orang nomor satu Yogyakarta itu. Setelah berbasi-basi singkat, dia mengajak Sandiaga masuk ke sebuah ruangan.

Hampir dua jam mereka berbicara empat mata. Usai pertemuan, Raja Yogyakarta ini mengantarkan cawapres yang diusung partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat hingga ke mobil. Sebelum berpisah, keduanya pun sempat berpelukan.

 

"Saya meminta doa restu kepada beliau. Dan tidak ada dukung mendukung. Ini silaturahmi. Saya sebagai junior mendatangi senior. Alhamdulillah diterima dengan baik. Sultan berpesan agar terus melakukan kampanye sejuk, kampanye yang tidak memecah belah. Tapi politik yang mempersatukan kita sebagai bangsa," kata Sandiaga di Jakarta, seperti dikutip Antara, Jumat (12/10/2018).

Baca Juga : Di Ponpes Minhajurrosyidin, Prabowo Puji Produk Ekonomi Umat 

Sandiaga menambahkan, bahwa dirinya diterima Sri Sultan HB X dalam kapasitasnya sebagai Sultan, bukan Gubernur DIY.

"Beliau menerima saya sebagai Sri Sultan, bukan sebagai Gubernur (Yogyakarta)," kata pasangan dari Calon Presiden, Prabowo Subianto. 

(Ilustrasi/era.id)

Sultan, kata Sandi, berharap agar pesta demokrasi tidak memecah belah masyarakat mengingat kontestan dalam Pilpres 2019 hanya diikuti dua pasangan calon.

Menurut Sandi, pada awal-awal pencalonan, hubungan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden tampak sejuk. Sehingga, diharapkan benturan antara kedua kubu pasangan calon tidak justru meruncing saat eskalasi kegiatan sosialisasi dan kampanye di lapangan semakin intensif.

"Jangan sampai terjadi seperti itu. Harapan beliau bagaimana merajut tenun kebangsaan, bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan seluruh bangsa dan negara," kata Sandi.

Rekomendasi