Pemerintah: Startup Harus Diberi Kemudahan

| 14 Oct 2018 08:46
Pemerintah: <i>Startup</i> Harus Diberi Kemudahan
Menkominfo Rudiantara dalam acara 'The Nexticorn International Convention-Digital Paradise' di Bali, Sabtu (13/10). (Foto: Twitter @kemkominfo)
Bali, era.id - Untuk mendukung 'Gerakan 1.000 Startup' yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan, regulasi yang ada harus memberikan kemudahan bagi pendirian startup.

Dalam acara The Nexticorn International Convention-Digital Paradise yang berlangsung di Bali, Sabtu (13/10), Rudiantara memaparkan mengenai kerangka kerja strategis dan peraturan perundangan yang sedang diolah oleh pemerintah Indonesia untuk memicu pertumbuhan yang lebih tinggi di sektor ekonomi digital.

"The best regulation is less regulation. Kalau enggak perlu izin enggak usah ketemu saya. Startup saja enggak perlu izin," ucap Rudiantara dilansir Antara, Minggu (14/10/2018).

Rudiantara mengatakan, Kominfo akan menghilangkan perizinan yang dirasa tidak diperlukan saat mendirikan startup. Hal ini dalam upaya untuk mempermudah pertumbuhan startup di Indonesia.

 

"Yang ada 36 jenis izin di tempat saya disederhanakan tinggal lima izin. Pokoknya semua harus dimudahkan karena apa, startup begitu jadi startup, masih seed capital. Mulai rekrut office boy kek, sekretaris, kek. Itu jadi membuka lapangan pekerjaan. Jadi pemerintah harus dorong itu," tegas Rudiantara.

Rudiantara juga menjelaskan, Indonesia begitu menarik perhatian investor asing untuk menanamkan modalnya. Selain karena memiliki pangsa pasar yang besar, Indonesia juga dianggap sebagai jalan bagi para investor untuk masuk dan melebarkan sayap ke Asia Tenggara.

"Go-Jek sudah sudah berjaya di Indonesia, dia keluar. Lihatnya adalah negara lain di ASEAN. Kayak di Hanoi sudah di launching, sebentar lagi masuk ke Thailand sama Singapura. Nah saya meyakini, investor itu masuknya dari Indonesia. Based-nya itu ada di Indonesia. Setelah itu mereka pun akan berpikir seperti Go-Jek. Melebarkan investasinya di negara-negara lain di Asean," kata dia.

Rekomendasi