Wasekjen PDI Perjuangan itu menyebut, untuk wilayah Jawa Barat dimana suara Jokowi kalah di tahun 2014, saat ini suara Jokowi-Ma'ruf sudah unggul walau tak jauh dari paslon nomor urut 02. Hal ini berdasarkan data survei internal mereka.
"Kalau dari Jawa Barat kita sudah lihat, sudah unggul walaupun belum terlalu jauh. Nah, kita tinggal menjaga antara Banten dan DKI Jakarta nih, yang memang kita harus fokus juga. Begitu juga dengan Jawa Barat," ujar Eriko kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2018).
Tapi, Eriko mengaku, tim kampanye tak akan terlena sebab posisi keunggulan itu bisa saja berubah. Karena itu, mereka akan menggenjot supaya suara Jokowi-Ma'ruf Amin meningkat.
(Ilustrasi/era.id)
"Justru dalam situasi-situasi yang cepat sekali kita unggul, justru kita di situ yang mesti waspada karena ini bisa saja berubah dengan sangat cepat," ungkapnya.
Terkait elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin dari hasil survei Populi Center, Eriko menyebut itu tak jauh berbeda dengan survei internal mereka yaitu Jokowi-Ma'ruf unggul sekitar 50-60 persen.
Tapi, ia mengingatkan agar kubunya tak lengah dan berkaca dari Pilkada DKI Jakarta 2017. Eriko juga menyinggung, angka kepuasan masyarakat yang tinggi tak menjamin kemenangan petahana.
"Ini juga yang kami memang harus berhati-hati sekali seperti contohnya di Jawa Tengah, Jawa Barat tentu hal ini membuat kami tidak boleh lengah, tidak boleh terlena, tidak boleh menganggap ini suatu hal yang sudah terjadi pada tahun depan," tutupnya.