NU Solid, PKB Dapat Coattail Effect Jokowi-Ma'ruf

| 25 Oct 2018 14:54
NU Solid, PKB Dapat <i>Coattail Effect</i> Jokowi-Ma'ruf
Partai Kebangkitan Bangsa. (Foto: Twitter @DPP_PKB)
Jakarta, era.id - Elektabilitas PKB dalam hasil survei Populi Center melonjak drastis. Jajak pendapat yang dilakukan awal Oktober itu menempatkan PKB di angka 10,3 persen. Padahal pada Agustus lalu, elektabilitas PKB hanya sebesar 6,6 persen.

Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan elektabilitas PKB melonjak, di antaranya kerja calon legislatif dan kader partai seluruh Indonesia. Selain itu, pemberitaan terkait PKB juga dinilai jadi salah satu efek terdongkraknya elektabilitas.

Karding juga bilang, dukungan warga Nahdlatul Ulama (NU) yang semakin solid juga punya peranan membuat elektabilitas PKB melesat. Tak hanya itu, efek presepsi Jokowi-Ma'ruf sebagai kader PKB juga jadi faktor pendukung bertambahnya elektabilitas partai tersebut.

"Warga NU yang semakin solid cenderung mengarahkan pilihannya dan efek pak Jokowi dan kiai Ma'ruf yang notabene dipersepsi sebagai kader PKB," ujar Karding saat dikonfirmasi, Kamis (25/10/2018).

Baca Juga : Elektabilitas PKB Terbantu Jokowi-Ma'ruf

Wasekjen PKB Daniel Johan juga bersyukur atas hasil survei Populi Center yang menyebut elektabilitas partainya naik. Menurutnya, kenaikan elektabilitas ini merupakan hasil kerja keras kader serta doa para kiai dan warga NU.

Dirinya juga bilang, banyak agenda kerakyatan yang tengah diperjuangkan PKB di parlemen saat ini. Sehingga, butuh dukungan besar bagi partainya itu agar mendapatkan kursi yang dominan di gedung parlemen.

"Ini adalah kepercayaan rakyat yang sangat berarti bagi PKB. PKB akan terus bersama rakyat, berusaha sebaik-baiknya dalam menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi terdalam rakyat," kata Daniel.

Dokumen Survei Populi Center. (Istimewa)

Elektabilitas PKB melesat usai penetapan pasangan capres dan cawapres peserta Pilpres 2019. Bahkan, menurut survei Populi Center, PKB itu menyalip Partai Golkar dengan elektabilitas sebesar 10,3 persen.

Posisi ini berubah sejak Agustus 2018. Saat itu, elektabilitas PKB hanya 6,6 persen. Menanggapi lonjakan elektabilitas PKB itu, Direktur Eksekutif Populi Center, Usep S Ahyar menjelaskan, PKB diuntungkan coattail effect karena mengusung pasangan nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) - Ma’ruf Amin.

“Pak Ma’ruf banyak diasosiasikan ke PKB, mengingat anak Ma’ruf Amin, Siti Ma’rifah juga PKB. Ma’ruf Amin juga mantan Rais Syuriah NU yang dekat dengan PKB. Kedua, PKB relatif solid, tidak ada konflik,” jelas Usep di Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Selain itu, momentum politik identitas yang membedakan antara Muslim dan non-Muslim juga menguntungkan PKB. “PKB dengan Islam moderatnya juga mendapat keuntungan,” ujarnya.

Rekomendasi