“Nah, tentu ke depan ini Airlangga akan dituntut keras dalam rangka kebangkitan Golkar untuk meningkatkan kinerja Golkar agar dapat lebih baik. Maka, Pak Airlangga butuh penyegaran-penyegaran, butuh penambahan kekuatan,” tutur Idrus usai rapat pleno DPP Golkar, Minggu (17/12/2017).
Di kesempatan yang sama, Airlangga mengaku membutuhkan tambahan armada serta pengurus yang lincah. Hal ini dinilai krusial, karena berkaitan pemilu 2018 dan 2019 mendatang. Airlangga menuturkan, target Golkar memenangkan pemilu tersebut.
"Kondisi Golkar menghadapi pemilu istilahnya sudah siaga tiga. Maka, kita harus menyiapkan pengurus yang siap untuk kerja double guarder, kerja di daerah-daerah," ujar dia.
Revitalisasi Golkar sementara ini menjadi force majeur (keadaan memaksa), karena seluruh administrasi pilkada harus diselesaikan kurang dari dua pekan. Sebab itu, kata Airlangga, tidak perlu ada formatur seperti munaslub karena sifatnya hanya peremajaan partai. Terlebih, sudah ada peraturan organisasi yang mengatur perihal revitalisasi.
Partai Golkar akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) dan musyawarah nasional luar biasa (munaslub), Senin-Rabu, 18-20 Desember 2017 di Jakarta Convention Center.
Munaslub akan mengukuhkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum definitif menggantikan terdakwa kasus e-KTP, Setya Novanto. Sebelumnya Airlangga telah dipilih dalam rapat pleno DPP Golkar yang diadakan Rabu (13/12/2017) lalu.
Adapun rapimnas akan membaiat Ketua DPP, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Pakar, dan Mahkamah Partai Golkar.