"Bayangkan pengorban yang mereka lakukan. Bukan saja yang mengancam nyawanya, tapi bayangkan keluarga-keluarga yang orang tuanya yang dipamiti oleh anak-anak beliau yang akan berangkat ke laga pertempuran'," ucap Anies di Lapangan Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Anies lalu merefleksikan nilai perjuangan terdahulu pada masa sekarang. Ia menyamakan rasa kepahlawanan itu dengan Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya di DKI yang bekerja pada sistem kelola pemerintahan.
"Hari ini bayangkan bila anak kita usia 20-an apalagi yang berada di lingkungan pemerintahan adalah bekerja untuk negara yang sudah didirikan dengan biaya nyawa dan darah. Maka, harus bisa memperkuat negara," kata dia.
Mantan Menteri Pendidikan itu berpesan kepada ASN yang tengah bekerja di masa sekarang, jika ingin menanamkan nilai kepahlawanan, maka mereka tidak boleh menggerogoti anggaran yang dikelolanya.
"Kepada ASN di DKI, minimal sekurang-kurangnya kita tidak menjadi bagian yang membuat pilar negara ini keropos, bukan yang ikut menggerogoti anggaran, bukan yang ikut mengambil anggaraan untuk kepentingan diri pribadinya," tuturnya.
Anies melanjutkan, dalam mengamalkan nilai pahlawan di era milenial kita juga berkepentingan untuk menghadirkan kemakmuran negara, dengan hasil olah kreativitas yang bisa bersaing dengan negara lain.
"Karena itu, pahlawan sekarang adalah orang-orang yang bisa menambah kesejahteraan, memiliki terobosan-terobosan di semua bidang. Mereka yang bisa membuat Indonesia bisa bersaing dan bersanding dengan negara-negara lain di semua bidang, termasuk di bidang kreativitas," pungkasnya.
Baca Juga : Tugas Gubernur DKI Berat, Jangan Kelamaan Jomblo