Dengan bucket melati segar di tangannya, Intan tampak tersenyum. Entah apa yang ia rasakan dalam pemotretan tersebut. Yang jelas, suasana penuh kesedihan digambarkan jelas oleh Adiela Organizer, pihak yang seharusnya menjadi pasukan penyelenggara pernikahan Intan dan Rio pada 11 November 2018, dua pekan di depan tragedi yang menewaskan Rio.
Rio adalah pria yang seharusnya menjadi suami Intan, andai pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang dengan kode penerbangan JT 610 tak jatuh menghantam perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pada hari penuh duka, 29 Oktober 2018 lalu, Rio bersama 188 orang lain yang berada di pesawat Boeing 737 MAX 8 nahas tersebut meninggal dunia.
Kisah mengharukan Intan dan Rio ini dibagikan oleh Adiela Organizer lewat akun Instagramnya, @adielaorganizer.bangka. Begini penuturan lengkap kisah Intan dan Rio:
Intan Indah Syari. Wanita hebat dan kuat.. Sangat tegar.
Teringat 2 minggu lalu, tepat tgl 29 Oktober 2018, Bangka Belitung berduka. Jatuhnya pesawat Lion Air JT610 menyisakan duka tersendiri bagi Intan.
Adapun dr. Rio Nanda Pratama, calon suami @intansyariii.. seseorang yg telah mengisi hari2 Intan selama 13 tahun lamanya. Telah mengenal sejak SMP.. berteman, bersahabat, mjd teman dekat, dan akhirnya sepasang kekasih yg mempunyai mimpi akan menikah tepat di tgl 11 November 2018.
Tapi, Allah berkehendak lain.. tepat 2 minggu sebelum Ijab Qabul diucapkan, Rio telah terlebih dahulu dipanggil menghadap Allah Swt dgn cara n kejadian yg tak pernah kita duga. (Semoga Allah menghapus dosa2ny dan menempatkan Rio di surgaNya. Aamiin). 4 hari sebelum kejadian, tepatnya hari Rabu, Intan n Rio dtg ke galery Adiela WO utk fitting baju akad. Rio memilih 1 baju dr 2 kebaya putih yg dicoba oleh Intan.
Kemudian sebelum keberangkatan Rio hr Jumat ke Jakarta yg akan menghadiri seminar mewakili tempatnya bekerja.. Rio telah berpesan 1 hal kepada Intan. Diiringi bercandaan yg sangat memilukan hati.
"Seandainya nanti saya tidak kembali tgl 11 November 2018, kamu tetap pakai baju akad yg telah saya pilihkan kemarin. Didandan cantik. Minta mawar putih segar ke yuk Sheila (saya, sbg WO). Dan berfoto lh yg bagus. Nanti fotonya kirim ke saya." Dan sungguh tak pernah Intan maupun kami semua duga, bahwa itu adalah pesan terakhir dr Rio.
Dan saya, hr ini tpt tgl 11 November 2018 melaksanakan permintaan terakhir alm. Bertempat di Adiela Galery walau dgn hati pilu n teriris-iris.. Ini harus dan wajib dilaksanakan.
Intan, wanita yg hebat dan kuat... dgn tegar menjalani semua proses. Make up, henna, smp foto semua dilalui dgn ikhlas ditemani oleh sahabat2nya.. berfoto sendiri n bersama sahabat2 terasa sedikit mengurangi beban berat.. Selamat jalan dr. Rio Nanda Pratama..
Ini Intan, calon istrimu. Terlihat anggun dalam balutan kebaya putih dan mawar putih segar yg kamu minta.
Selamat beristirahat dan semoga husnul khotimah.
Terima kasih kpd team yg juga berusaha tegar hari ini!