Jokowi Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dengan Rusia

| 15 Nov 2018 11:41
Jokowi Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dengan Rusia
Presiden Jokowi dan Presiden Putin melakukan pertemuan di sela-sela KTT ASEAN di Singapura. (Foto: Twitter @setkabgoid)
Jakarta, era.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di sela-sela pelaksanaan KTT ke-33 ASEAN, di Suntec Convention Centre, Singapura, Rabu (14/11) sore, 

Dilansir dari setkab.go.id, Kamis (15/11/2018), pertemuan ini membahas kerja sama ekonomi antara kedua negara. Jokowi menginginkan agar target perdagangan 5 miliar dolar AS kedua negara dapat tercapai pada tahun 2020 mendatang, atau meningkat dibanding nilai perdagangan saat ini sebesar 2,5 miliar dolar AS.

"Saya menyambut baik kenaikan hubungan perdagangan kita. Di data kami, perdagangan bilateral meningkat 14,34 persen di tahun 2017 atau senilai 2,52 miliar dolar AS. Saya berharap target perdagangan 5 miliar dolar AS akan dapat tercapai di tahun 2020," kata Presiden.

Untuk mewujudkan hal tersebut, sejumlah poin disampaikan Presiden kepada Putin. Salah satunya ialah mengenai dukungan positif bagi ekspor CPO (Crude Palm Oil) Indonesia.

Presiden Jokowi juga mendorong pemerintah Rusia untuk meningkatkan volume impor bagi produk-produk perikanan Indonesia. Selain itu, ekspor buah tropis asal Indonesia juga diupayakan untuk dapat ditingkatkan.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi turut menyampaikan pandangannya soal perdagangan Indonesia dengan kerja sama ekonomi kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah (EAEU). Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia berniat untuk meningkatkan perdagangan dengan EAEU.

“Saya harap Rusia sebagai Ketua EAEU dapat membantu mempercepat keputusan kolektif bagi dimulainya perundingan FTA (persetujuan perdagangan bebas) antara Indonesia dengan EAEU utamanya untuk menanggapi prosedur pengajuan yang telah kami sampaikan sejak 2017,” kata Presiden Jokowi.

 

Dorong ASEAN-Rusia

Selaku koordinator dialog ASEAN-Rusia, Jokowi menyampaikan pernyataan atas nama ASEAN mengenai perkembangan kerja sama ASEAN-Rusia. Dia berharap hubungan ASEAN-Rusia akan jadi mitra strategis. 

Melalui kemitraan tersebut, di masa mendatang ASEAN dan Rusia dipandang perlu untuk semakin meningkatkan kerja sama. Di antaranya, dengan menyelesaikan seluruh program kerja yang telah tertuang dalam Rencana Aksi ASEAN-Rusia 2016-2020, memperkuat komunikasi, koordinasi, dan konsultasi ASEAN-Rusia pada berbagai tingkatan, serta menjadi solusi bagi berbagai masalah dunia.

Di bidang ekonomi, Jokowi mengungkap, perdagangan ASEAN dan Rusia pada tahun 2017 lalu meningkat hingga hampir 40 persen. Volume perdagangan tersebut mencapai angka 16,7 miliar dolar AS sementara nilai investasi di ASEAN mencapai 40 juta dolar AS.

"Namun, kita perlu terus berupaya meningkatkan nilai perdagangan dan investasi tersebut dengan memanfaatkan berbagai potensi kerja sama ekonomi yang ada dan mendorong interaksi para pengusaha," ujar dia.

Adapun di bidang lainnya, ASEAN juga mendorong peningkatan kerja sama seperti halnya di bidang penanganan bencana, pendidikan, budaya, pemuda, pariwisata, dan kesehatan. Khusus di bidang penanganan bencana, Presiden Jokowi meminta agar kesepakatan ASEAN dan Rusia untuk segera diselesaikan.

“Dalam kaitan itu, kita perlu mendorong finalisasi Kesepakatan ASEAN-Rusia dalam penanganan bencana, segera,” katanya. 

 

Adapun terhadap penyelesaian masalah terkait keamanan di stabilitas di sejumlah kawasan, Presiden menyinggung soal perkembangan terkini dari proses perdamaian di Semenanjung Korea. Namun, di sisi lain, permasalahan terkait Palestina dan Suriah masih terus bergejolak. Oleh karenanya, diperlukan kerja sama aktif dari ASEAN dan juga negara-negara mitra untuk dapat berkontribusi dalam penyelesaian masalah-masalah itu.

“Untuk itu saya berkeyakinan bahwa kemitraan ASEAN-Rusia dapat berkontribusi bagi penyelesaian masalah di kawasan dan global,” ucap Jokowi.

Mengakhiri pernyataannya, selaku Presiden Republik Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan Rusia dan negara-negara ASEAN lainnya. Sebagaimana diketahui, setelah bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah baru-baru ini, sejumlah negara sahabat memberikan bantuannya bagi Indonesia.

“Solidaritas Anda (Rusia) membantu rakyat kami bangkit dengan harapan baru,” ujar Jokowi.

Rekomendasi