Tim Editor
Dari Twitter @WWF_ID, pihak berwenang disebut tak bisa melakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab kematian paus malang tersebut karena bagian tubuh paus tersebut sudah membusuk.
Sobat, seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi dlm kondisi sdh membusuk (18/11). Kondisi paus saat ditemukan tdk baik & bagian tubuhnya sdh tdk lengkap. Pihak berwenang tdk bisa melakukan nekropsi u/ mengetahui penyebab kematian paus tsb. pic.twitter.com/O1ywAr7hbD
— WWF-Indonesia (@WWF_ID) November 19, 2018
Tapi, yang mengejutkan, menurut tulisan dari akun WWF Indonesia ini, terdapat 5,9 kilogram sampah plastik di dalam perut paus tersebut.
Sampah plastik ini terdiri dari plastik keras 19 buah atau dengan berat 140 gram, botol plastik sebanyak 4 buah dengan berat 150 gram, kantong plastik 25 buah dengan berat 260 gram, tali rafia 3,26 kilogram, dan gelas plastik sebanyak 70 buah dengan berat 750 gram.
Tak hanya itu saja, ternyata di dalam perut paus malang itu juga ada sandal jepit dua buah dan kantong plastik sebanyak 25 buah dengan berat 260 gram.
"Penemuan ini diungkap oleh investigasi bersama DKP Wakatobi, Badan Promosi Pariwisata Daerah, Akademi Kelautan dan Perikanan Wakatobi, WWF, bersama masyarakat setempat," tulis WWF Indonesia.
Dalam kicauan terakhirnya pun WWF Indonesia juga mengajak agar masyarakat untuk mengurangi sampah plastik. Sebab, ternyata sampah plastik bisa dimakan oleh hewan di laut dan akhirnya membahayakan diri para biota laut tersebut.
Jadi, siap kurangi sampah plastik tidak nih?
Baca Juga :
-
Megapolitan15 Jun 2022 17:47
Polisi Imbau Pengendara Motor Tak Pakai Sandal Jepit
-
Travel08 Aug 2020 08:20
Ini Sandal Pantai yang Tak Sekadar Santai