Timses Jokowi Minta Prabowo Ungkap Tokoh Politik yang Diancam

| 22 Nov 2018 20:11
Timses Jokowi Minta Prabowo Ungkap Tokoh Politik yang Diancam
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto (Tasya/era.id)
Jakarta, era.id - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto melempar isu panas, soal adanya sejumlah tokoh yang takut mendukungnya karena mendapat ancaman. Menanggapi hal itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto minta Prabowo untuk mengungkap pihak yang memberikan ancaman tersebut.

"Sebutkan saja, siapa yang mengancam karena pak Jokowi tidak punya tradisi seperti itu tidak punya tradisi kekerasan masa lalu, Kekerasan dalam keluarga saja tidak pernah," kata Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2018).

Hasto justru membantah, bila ada penyanderan tokoh-tokoh elit politik dengan cara ancaman. Menurutnya, banyaknya dukungan bagi Jokowi dikarenakan gaya kepemimpinannya yang dapat menunjukkan rasa cinta kepada rakyat. 

"Kita lihat kepemimpinan Pak Jokowi justru kepemimpinan yang menunjukkan welas asih rasa cinta kepada rakyat, apa adanya tidak pernah ada tidakan kekerasan mengancam," jelas Hasto.

Politikus PDI Perjuangan itu juga menyindir menyindir gaya kepemimpinan Prabowo yang keras. Bahkan, Hasto sempat mengungkit peristiwa pelemparan telepon genggam Prabowo kepada Waketum PPP Suharso Monoarfa yang terjadi saat PPP menarik dukungan.

"Ya apa adanya tidak pernah ada tindakan kekerasan mengancam. Apalagi mengancam tidak pernah. lempar handphone tidak pernah," ucapnya.

Supaya kalian tahu, Prabowo sempat menyebut ada sejumlah elite dari berbagai macam jabatan dan posisi yang ingin mendukungnya di Pilpres 2019. Namun mereka semua takut, karena disebut mendapat berbagai ancaman.

"Saya sering kedatangan elite. Entah pake gelar ini, gelar itu. Pake posisi ini itu dan mereka bilang, 'Pak Prabowo kami ingin mendukung Pak Prabowo tapi kami ditekan, kami diancam, jadi kami akan mendukung Pak Prabowo diem-diem, kami akan mendukung Pak Prabowo dari belakang. Datang dengan ancaman besar. Datang Pak Prabowo sebetulnya ingin dukung tapi diancam kami ditekan," tutur Prabowo, Kamis (22/11). 

 

Rekomendasi