Apa Manfaat Sandiaga Sering ke Pasar?

| 27 Nov 2018 09:19
Apa Manfaat Sandiaga Sering ke Pasar?
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno saat berkampanye. (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin rutin berkunjung ke pasar tradisional saat berkampanye ke sejumlah daerah.

Terakhir, Sandi melakukan kunjungan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger, Jember, dan melihat langsung kondisi nelayan di sana, Senin (26/11). Sandiaga pun mendengarkan keluhan nelayan yang saat ini sedang mengalami masa sulit mencari ikan, yaitu November-April.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai, Sandiaga rutin keluar masuk pasar karena menganggap tempat ini sebagai denyut nadi perekonomian masyarakat kelas bawah. 

Di tempat ini pula, lanjut Ujang, masyarakat saling berinteraksi dan bila ada perubahan harga, tempat ini pula yang pertama kali mengetahui.

"Strategi Sandi datang ke pasar-pasar sangat efektif. Dan langsung dijawab oleh Jokowi dengan mendatangi pasar juga. Pasar juga tempat berkeluh kesah masyarakat jika harga barang-barang naik," katanya, ketika dihubungi era.id, Selasa (27/11/2018).

Dari keluhan masalah harga tadilah, Sandi menggunakannya untuk mencari simpati. Sandi pun mengamini keluhan masyarakat di pasar tadi. "Dan seringnya, untuk merespons itu, Sandi sering bilang harga-harga mahal," kata dia.

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno saat berkampanye. (Foto: Istimewa)

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera membantah bahwa kunjungan Sandi ke pasar untuk mencari simpati. Menurut Mardani, kunjungan Sandi ke pasar tradisional bertujuan untuk memberikan informasi pada publik mengenai tingginya harga-harga bahan pokok.

"Justru bang Sandi ingin publik fokus ke masalah real di masyarakat. Harga-harga bahan pokok. Semua proses pengambilan keputusan, salah satu hasilnya terlihat dari kemampuan negara menjamin harga bahan pokok yang terjangkau," kata Mardani.

Menurutnya, permasalahan tingginya harga bahan pokok di tengah masyarakat, akan berdampak ke banyak hal, di antaranya soal tumbuh kembang anak-anak, hingga kecerdasaan dan imunitas tubuh. 

"Dampak dari tingginya harga bahan pokok dahsyat. Mulai dari stunting (cebol), hingga tingat kecerdasan dan imunitas tubuh. Cost negara jauh lebih besar ketimbang memaksa pasar tunduk pada negara agar harga terjangkau," ucap Mardani.

Tags :
Rekomendasi