Rabu (28/11) malam, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapatkan dari tiga keluarga tokoh pendiri NU. Mereka adalah, cucu Bisri Syansuri, Hasyim Karim; cucu Hasyim Asy'ari, Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan); dan anak Wahab Hasbullah, Hasib Wahab.
Hasib Wahab mengatakan, dukungan ini sudah diputuskan setelah melakukan salat malam istikharah. Selain, dia menilai pasangan ini memiliki sikap yang jujur, baik dan terpercaya.
"Ini kok kayaknya yang layak Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Uno menjadi Presiden dan wakil presiden," ujar KH Hasib Wahab, usai pertemuan.
Sikap ini sudah dimunculkan ke publik. Padahal, sebelum sikap ini ada, NU sudah hampir dipegang oleh kubu Jokowi-Ma'ruf. Karena Ma'ruf Amin adalah salah satu tokoh yang disegani di NU.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan, meski ada dukungan NU ke kubu Prabowo, jumlahnya tidak lebih banyak di banding dengan kubunya.
Sebab, kata politikus PKB ini, kubu Jokowi dibantu oleh dukungan keluarga pendiri NU yang memiliki basis yang kuat dan mengakar.
"Jumlah dukungan tentu saya kira Pak Jokowi jauh lebih banyak didukung oleh keluarga, anak cucu dari pendiri-pendiri Nahdatul Ulama," kata Karding kepada wartawan, Kamis (29/11/2018).
Dia bilang, perbedaan dukungan di kalangan NU merupakan hal yang alami dan selalu terjadi setiap pemilu digelar.
Ilustrasi (era.id)
Karding pun membeberkan sejumlah tokoh NU yang berada bersamanya. Di antaranya, Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi) yang merupakan cucu Wahab Hasbullah. Kemudian, anak Wahab Hasbullah, Nyai Machfudoh.
Saifullah Yusuf dan Muhaimin Iskandar yang merupakan Bisri Syansuri. Lalu, cucu Hasyim Asyari, Yenny Wahid dan keluarga; serta Gus Ipang Wahid dan keluarga.
Selain itu, anggota Komisi III DPR RI ini juga bilang, dari sejumlah hasil survei suara NU sudah bulat untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Sehingga ia tak khawatir kalau suara NU akan berpindah untuk mendukung paslon lain.
"Jadi menurut saya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pasti dukungan keluarga besar pendiri NU dan warga NU akan jauh lebih banyak ke Pak Jokowi ketimbang ke Prabowo," kata dia.