'Ratangga', Puisi Jawa Kuno Jadi Nama Kereta MRT

| 10 Dec 2018 20:41
'Ratangga', Puisi Jawa Kuno Jadi Nama Kereta MRT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Ratangga (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan nama untuk rangkaian gerbong dari Moda Raya Terpadu (MRT) atau biasa dikenal sebagai MRT (Mass Rapid Transit) dengan sebutan 'Ratangga'.

Memang asing terdengar. Tapi, nama Ratangga diambil dari puisi di Kitab Arjuna Wijaya dan di Kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular. Jika dalam Bahasa Jawa Kuno, Ratangga memiliki arti kereta perang yang identik dengan kekuatan dan pejuang.

"Penamaannya jelas bahwa di sini ada kekuatan ada kejuangan nanti mereka-mereka yang menggunakan kereta ini adalah yang akan berjuang, ketangguhan. Yang terlibat dalam proses pembangunannya adalah putra-putri Indonesia yang tangguh dan penuh semangat juang," kata Anies didampingi di Dipo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (10/12/2018).

Nama Ratangga bukan sekedar nama tanpa makna. Anies bilang, nama membawa pesan penuh makna. Ia berharap semua fasilitas umum di Jakarta nantinya menyerap dari akar sejarah budaya yang dimiliki.

"Insya Allah nama Ratangga ini bukan sekedar nama tanpa makna, nama membawa pesan penuh makna dan saya berharap semua fasilitas-fasilitas umum di Jakarta, di Indonesia diberi nama yang menyerap akar sejarahnya kita seperti hari ini di MRT kita memilih memakai Ratangga," ucapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaiki gerbong Ratangga (Diah/era.id)

Ratangga akan ada di setiap rangkaian kereta MRT. Sedangkan untuk membedakan setiap rangkaian maka nama Ratangga akan di ikuti sebuah angka.

"Jadi kalau kita menyebut kereta MRT dengan istilah (contoh) Ratangga 1 jadi ada nomornya di belakang nama," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Diketahui, sejak tanggal 9 Agustus PT MRT memulai proses percobaan - comutioning yang dilakukan tiga tahap. Tahap pertama di depo tahap, kedua sampai dengan Cipete dan tahap ketuga dimulai kemarin hari senin dari Lebak Bulus smapai di Bundaran HI dan ini untuk kedua kalinya diuji coba. Targetnya, MRT akan beroperasi pada Maret 2019.

Jika telah beroperasi, laju MRT dari Lebak Bulus sampai ke Bundaran HI akan memakan waktu 30 menit dengan kecepatan berkisar antara 40 sampai 60 km per jam.

Rekomendasi