Liburan di Danau yang Disinggung Menteri Susi
Liburan di Danau yang Disinggung Menteri Susi

Liburan di Danau yang Disinggung Menteri Susi

By akuntono | 25 Dec 2017 13:32
Jakarta, era.id - Liburan Natal 2017, banyak warga memanfaatkannya untuk berekreasi. Tentunya, tempat yang mudah dijangkau dan murah selalu jadi pilihan. 

Salah satu pilihan liburan murah di Jakarta adalah Danau Sunter, Jakarta Utara. Danau buatan yang terkenal dengan pemancingannya itu kini dilengkapi wahana bebek-bebekan kayuh yang dapat diakses dari sebuah cafe di tepi danau yang terletak di Jalan Danau Sunter Selatan tersebut.

Harga tiket untuk seorang penumpang relatif murah, Rp15.000 untuk 20 menit pada hari libur, dan Rp15.000 per 30 menit pada hari biasa.

"Sekarang ini banyak yang datang. Bisa mencapai 100 orang. Kalau hari biasa paling hanya 30 orang, itu juga anak kecil doang," kata Emen, pengelola wahana bebek-bebekan di Danau Sunter, saat ditemui era.id, Senin (25/12/2017).



Dalam mengelola wahana bebek-bebekan ini, Emen bekerja sama dengan koperasi swasta pengelola danau. Koperasi itu sudah beroperasi selama 20 tahun di Danau Sunter. 

"Walaupun danaunya punya Pemprov DKI Jakarta, tapi usaha kami dikelola koperasi. Kami (bayar) sewanya ke Koperasi Danau Sunter Ski Air. Punya swasta," kata Emen.

Danau ini sempat ramai dibicarakan publik karena pernah disinggung Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Dia meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempercantik danau tersebut seperti danau di Jenewa, Swiss.

Namun, Emen mengatakan, sampai saat ini belum ada campur tangan dari pemerintah untuk mempercantik danau tersebut. Baik pemerintah pusat atau Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemilik wilayah yang melakukan itu.

"Kalau pemerintahnya serius kelola, pasti bisa cantik. Bisa ditambah bebek-bebekan. Kalau enggak serius, ya enggak akan bagus," tantang Emen.

"Kalau dipercantik, ya kami diuntungkan. Yang namanya danau, dari jelek sampai bagus, pengelola diuntungkan, karena bakalan semakin banyak peminat, enggak ada sampah. Kan bagus," tambah Emen.



Pengelola lain di danau tersebut, Andika, mengatakan Pemprov DKI maupun KKP belum memberi arahan dan pembinaan terhadap pengelola danau. Andika mengatakan, Pemprov DKI Jakarta masih memfokuskan Danau Sunter untuk penampungan air hujan.

"Tapi saya dengar, nanti sih bakalan ada (rehabilitasi), sekitar tahun 2019. Pemprov DKI Jakarta akan melakukan rehabilitasi danau 2 yang dijadikan wahana olahraga air ini. Tunggu danau 1 selesai dirapikan, baru danau 2 ini direhab," ujarnya.

Pantauan era.id di lokasi, Danau Sunter terbagi dua dipisahkan jalan. Danau pertama berada di sisi barat menjadi tempat penampung air hujan. Kemudian, Danau kedua di sisi timur menjadi tempat rekreasi. Sepanjang jalan pemisah danau terlihat sampah beberapa botol bekas minum dan bungkusan plastik.

Andika mengatakan, kebersihan di sekitar Danau Sunter menjadi prioritas semenjak danau tersebut dijadikan pusat olahraga air di Jakarta Utara dan ada wahana bebek-bebekan.

"Dulu, sebelum ada wahana ini, kondisi danau itu jauh dari kata bersih. Dulu itu kumuh, banyak sampah, sebelum ada wahana dan dijadikan kegiatan olahraga air," kata Andika.

Sayangnya, lahan parkir di kawasan ini belum tertata dengan baik dan masih menyebar di beberapa titik. Kantong-kantong parkir ini ditempatkan di depan warung yang berjejer di sepanjang jalan di sekitar danau.

"Di sepanjang tepi danau kan banyak warung, nah bisa parkir di depan warung itu. Bisa di mana saja karena api masih dalam satu naungan yaitu Dinas Perhubungan (Dishub)," ujarnya.
Tags :
Rekomendasi
Tutup