Jakarta, era.id - Libur Natal dan tahun baru dimanfaatkan oleh warga Jakarta untuk berlibur. Monumen Nasional atau Monas, menjadi salah satu destinasi yang disasar warga Jakarta. Pasalnya, warga Jakarta tidak dipungut biaya untuk memasuki kawasan tersebut. Kecuali jika mereka ingin naik ke puncak Monas, maka anda akan dikenakan Rp20.000 bagi orang dewasa, dan Rp10.000 bagi anak-anak.
Namun, sejumlah warga yang datang ke Monas ini mengeluhkan beberapa hal. Mereka pun menginginkan supaya ada perbaikan dari pihak pengelola Monas.
Wahyu Angga (24), warga Kalijodo, Jakarta Barat, melihat kondisi lahan parkir di Monas kurang memadai. Menurutnya, lahan parkir yang disediakan tidak dapat menampung pengunjung yang datang ke tempat tersebut.
"Saya lihat lahan parkirnya kurang luas sih, jadi warga banyak yang bingung mau parkir dimana," kata Wahyu di Monas, Senin (25/12/2017).
Pengunjung Monas lainnya, Budi (23), warga Manggarai, Jakarta Selatan, mengkritisi sisi yang lain. Dia meminta kepada pihak pengelola Monas untuk mengawasi keberadaan tukang asongan yang masuk ke area Monas.
"Masih ada kadang-kadang tukang Asongan yang masuk, lebih diperhatikan saja itu," ucap Budi.
Selain Budi, Nasaroh (38) warga BSD, Tangerang Selatan, juga menganggap Monas kurang rapi dan terkesan kotor.
"Semoga lebih rapih dan teratur, soalnya bau sampah disini," katanya.
Rekan Nasaroh, Iin (35) warga Serpong, Tangerang Selatan, justru menginginkan ada akses yang mudah untuk ke Monas jika dari stasiun Tanah Abang.
"Kalo bisa ada akses langsung kemari, soalnya kitakan turun di stasiun (Tanah Abang)" ujar Iin.
Sejumlah masalah yang ada di Monas perlu dirapikan, mengingat Monas tidak hanya menjadi landmark Jakarta, namun juga lambang kebanggaan warga Jakarta.