Kubu Jokowi: Prabowo Sengaja Framming Jokowi Tukang Utang

| 20 Dec 2018 09:14
Kubu Jokowi: Prabowo Sengaja <i>Framming</i> Jokowi Tukang Utang
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Abdul Kadir Karding. (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengkritisi kondisi ekonomi Indonesia. Ia mengatakan, pendapatan per kapita nasional hanya kurang dari 4.000 dolar AS, sehingga bayi yang baru lahir saja telah memiliki utang.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Abdul Kadir Karding mengatakan, yang sesungguhnya terjadi saat ini adalah ekonomi Indonesia cukup sehat sehingga mampu untuk menyicil utang. Bahkan, Karding menyebut, pernyataan Prabowo ini adalah upaya framming dengan mengatakan pemerintahan Presiden Jokowi tukang utang.

"Isu soal bayi punya hutang Rp9 juta datanya juga belum jelas. Itu adalah isu yang mencoba mengagitasi dan memang sengaja di-framming seakan-akan pemerintahan Pak Jokowi ini tukang utang," kata Karding saat dihubungi wartawan, Kamis (20/12/2018).

Ketua DPP PKB itu juga menilai, kalau pun ada utang dalam pemerintahan Jokowi saat ini, penggunaannya pun jelas. Sebab, utang itu digunakan untuk membangun infrastruktur yang menunjang kegiatan rakyat. 

"Penggunaan hutang tidak lagi untuk hal-hal yang konsumtif tapi hal produktif. Misalnya untuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur jadi dia semakin produktif," ungkap Karding.

"Jadi bukan untuk subsidi BBM atau hal lain untuk proyek mangkrak, atau hal tidak berguna. Itu yang ada hari ini," imbuhnya.

Baca Juga : Sama Dengan Rwanda, Prabowo: Bayi Lahir Saja Utang Rp9 Juta

Supaya kalian tahu, di acara Konferensi Nasional Partai Gerindra, Prabowo sempat menyinggung jika bayi yang baru lahir itu punya hutang sebesar Rp9 juta. Ini karena pendapatan per kapita Indonesia rendah.

Awalnya, Prabowo menjabarkan analisis salah satu anggota tim ekonomi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Fuad Bawazier yang hanya mencapai 1.900 dolar AS per tahun. Padahal, seharusnya pendapatan per kapita RI mencapai 4.000 dolar AS.

"Penghasilan kita per kapita adalah sekitar 4.000 dolar AS per tahun. Tapi dari 4.000 dolar AS itu, 49 persen, setengahnya dikuasai oleh satu persen rakyat kita. Jadi kalau kita cabut yg satu persen, kekayaan penghasilan kita setahun tinggal setengahnya yaitu 1.900 dolar AS," kata Prabowo dalam yang digelar Senin (17/12) yang lalu.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan, dari angka 1.900 itu, penduduk Indonesia dibebankan dengan utang nasional yang menumpuk. Katanya, jika dibagi rata, masing-masing penduduk Indonesia saat ini rata-rata menanggung utang sebesar 600 dolar AS.

"Utang kamu itu 600 dolar AS. Kurang lebih 600 dolar itu, berapa ya? Ya sekitar Rp9 juta. Anakmu baru lahir, utang sudah Rp9 juta," tuturnya. 

Prabowo menilai, dengan pendapatan per kapita yang hanya 1.300 USD, Indonesia sejajar dengan negara-negara seperti Afghanistan dan negara-negara miskin di Afrika. Seperti Rwanda, Chad da Burkina Faso.

"Kita setingkat dengan Rwanda, Afghanistan yang perang sampai sekarang. Ethiophia, Chad sampe sekarang masih perang, Burkina Faso, laut saja enggak punya. Ini, Teman-teman kita setelah 70 tahun merdeka kita tetap kacau," ucapnya.

View Files

Download Files 

Rekomendasi