Kenapa Perempuan Wajib Berwawasan soal Bencana?

| 21 Dec 2018 12:28
Kenapa Perempuan Wajib Berwawasan soal Bencana?
Tsunami Palu (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggandeng kalangan perempuan terutama ibu-ibu untuk meningkatkan kesiapsiagaan sehingga bisa mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa saat terjadi bencana.

"BNPB terus berupaya membangun kesiapsiagaan perempuan terhadap bencana karena perempuan merupakan ujung tombak dalam keluarga," kata Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BNPB, B Wisnu Widjaya di Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Wisnu pada kick off program Hari Kesiapsiagaan Bencana dalam memperingati Hari Ibu mengatakan, perempuan dan anak 14 kali berisiko lebih tinggi menjadi korban bencana dibandingkan pria dewasa.

"Sebenarnya perempuan cukup tangguh dalam menghadapi bencana jika sendiri sebagai individu tanpa tanggungan seperti anak dan keluarga," katanya.

Namun menurutnya hal tersebut merupakan kodrat perempuan untuk selalu ingin melindungi keluarga dan anak-anaknya sehingga terkadang mengabaikan keselamatan jiwanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, jika ibu-ibu sudah mempunyai pemahaman dan kesadaran tentang ancaman bencana maka saat terjadi bencana tidak perlu lagi menunggu pertolongan tapi bisa menyelamatkan diri sendiri dan keluarga.

BNPB juga sudah membuat berbagai program kesiapsiagaan seperti pemetaan risiko, penguatan kelembagaan, kota tangguh dan desa tangguh, berbagai gerakan termasuk gerakan perempuan siaga bencana.

Karena itu BNPB menggandeng kaum perempuan dan para ibu untuk ikut berpartisipasi pada Hari Kesiapsiagaan Bencana pada 2019 dengan target 50.000 partisipan.

Indonesia terletak di wilayah cincin api dan rawan bencana serta lergerakan tiga lempeng yang menyebabkan ancaman bencana semakin meningkat. BNPB mencatat sebanyak 2.426 kejadian bencana hingga 14 Desember 2018 yang menyebabkan 4.231 orang meninggal atau hilang.

BNPB juga mencatat 6.948 luka-luka, 9,9 juta mengungsi dan terdampak, 374.023 unit rumah rusak selama 2018.

Dari total jumlah bencana tersebut 2.350 bencana atau 96,9 persen merupakan bencana hidrometeorologi dan 76 kejadian bencana atau 3,1 persen lupakan bencana geologi.

Diprediksikan pada 2019 jumlah kejadian bencana sebanyak lebih dari 2.500 kejadian sehingga kesiapsiagaan perlu terus ditingkatkan.

Tags : bencana alam
Rekomendasi