Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Jumat (4/1/2019), letusan paling banyak terjadi dalam kurun pukul 00.00-06.00 WIB. Durasi letusan antara 40-110 detik dengan amplitudo 15-22 mm.
"Gunung jelas. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 1000 m di atas puncak kawah. Tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau level III (siaga)," jelas PVMBG.
Mengutip dari akun Twitter, Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hampir setiap hari Gunung Anak Krakatau meletus. Selama erupsi itu, Gunung Anak Krakatau menyemburkan kepulan abu dan material vulkanik hingga 2.000 meter dari puncak kawah.
"Setiap kali letusan ada, 42 kali hembusan dan tremor menerus. Asap kawah bertekanan sedang-kuat, warna putih, kelabu dan hitam, intensitas tebal setinggi 2.000 meter dari puncak kawah," kata Sutopo.
Berdasarkan grafik dari PVMBG yang terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau, menunjukkan jeda waktu setiap kali erupsi. Meski bisa teramati dengan baik, Sutopo meminta masyarakat untuk tak mendekat dalam radius 5 km.
Rekomendasi