Tapi, ketika teringat kembali, gedung sekolah yang belum lama ini ambruk membuat hati mereka merundung. "Sedih," kata siswi berkerudung itu serempak.
Pagar hijau gedung sekolah di Jalan Pejagalan Raya, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat pada Kamis pagi (28/12/2017) itu masih terkunci rapat dengan rantai besi saat Siska dan Yuli hadir. Sepekan setelah musibah itu, penjaga sekolah selalu mengawasi. Tak sembarang orang diperbolehkan masuk. Takut membahayakan, katanya.
Garis polisi berpita kuning masih melintang tepat di depan reruntuhan gedung. Belum ada aktivitas belajar mengajar lantaran momen liburan sekolah yang belum usai hingga tutup tahun. Terlihat dari luar, puing-puing bangunan yang runtuh berserakan di sisi kanan sekolah.
"Yang digunakan bangunan TU (Tata Usaha) saja. Aula (bangunan yang roboh) tidak digunakan," kata Siska dan Yuli.
Tiga punggawa sekolah terluka dalam musibah tersebut. Endang Suryana, pelatih Pramuka; Syifa guru ekskul; dan Syahruddin pengawas sekolah terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Tersiar kabar, Pak Endang, sudah pulih dari lukanya.
"Iya, pak Endang sudah keluar dari rumah sakit," kata Siska.
Harimin (67), alumni 1967 sekolah itu menuturkan kisah bangunan sekolah yang tadinya hotel itu. Pada 1950, hotel beralihfungsi menjadi sekolah. Ruang kelas yang ada merupakan renovasi dari kamar hotel. Tidak heran banyak ruangan kecil di sekolah ini. Saking kecilnya, kata Harimin, pintu kelas tidak dapat di tutup lantaran terganjal dengan meja belajar siswa.
Bangunan yang masuk daftar cagar budaya Pemprov DKI itu juga pernah digunakan untuk dua sekolah pada 1960an. Gedung itu digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa SMPN 21 di pagi hari, dan siang harinya untuk siswa SMPN 32. Namun pada 1966, SMPN 32 mulai masuk pagi hari karena SMPN 21 sudah dialihkan ke daerah Bandengan Utara, Jakarta Utara.
Hingga sepekan kini, belum diketahui tindak lanjut perbaikan gedung SMPN 32. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, laporan soal kondisi bangunan SMPN 32 ini telah diterima sejak bertahun-tahun lalu. Namun, tidak ada langkah nyata yang dilakukan untuk menindaklanjuti laporan tersebut, hingga akhirnya roboh sekitar pukul 13.00 WIB pada Kamis (21/12).