Indeks Kriminal Jakbar Turun, Narkoba Meroket
Indeks Kriminal Jakbar Turun, Narkoba Meroket

Indeks Kriminal Jakbar Turun, Narkoba Meroket

By Ananjaya | 29 Dec 2017 18:22
Jakarta, era.id - Menutup tahun, angka kriminalitas (crime index) di wilayah Jakarta Barat turun 23 persen. Laporan yang diterima Polres Metro Jakarta Barat sampai akhir 2017 sebanyak 1.511 kasus. Angka tersebut jauh berkurang dibanding tahun lalu yang berjumlah 1.969 kasus.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi terus menginstruksikan anggotanya untuk melakukan giat operasi premanisme saat menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Gelaran operasi preman yang dilakukan 7-22 Desember 2017, sebanyak 326 orang ditangkap. Sebanyak 70 orang di antaranya dijebloskan ke sel tahanan, sementara 256 orang lainnya diberi pembinaan. 

Dalam operasi preman tersebut, petugas berhasil menyita 12 bilah senjata tajam (celurit, parang, klewang, pisau belati), uang senilai Rp 3,4 juta, 10 unit ponsel genggam, 2 senjata api, 2 airsoft gun, 6 unit sepeda motor, 7 anak kunci, dan 12 peluru kaliber 9 mm. Secara keluruhan pada tahun ini, sebanyak 647 orang ditangkap, 119 orang ditahan, dan 528 lainnya dibina. 

Dikatakan Hengki, tugas menekan angka kriminal bukan hanya peran kepolisian, melainkan seluruh komponen masyarakat. Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat bisa ikut andil dalam melakukan tindakan preventif.

"Kami akan menggandeng tokoh masyarakat untuk menyosialisasikan pentingnya peran masyarakat mengenai hal ini," kata Hengki di Markas Polres Metro Jakarta Barat, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (29/12/2017).

Pihaknya juga berencana akan membuat program Polisi Peduli Anak Jalanan. Hal itu berdasarkan data yang diperolehnya pada Agustus-November 2017, yang menunjukkan 172 persen kriminalitas didominasi oleh anak jalanan.

Selain itu, lanjut Hengki, program tersebut bertujuan agar polisi dapat mengedukasi anak jalanan, agar taat hukum dan mengurangi tingkat kriminalitas di kalangan anak jalanan.

"Jadi, polisi tidak hanya jadi 'pemadam kebakaran' (penangulangan kriminal) saja. Kami akan fokus melakukan tindak preventif," tandasnya.

Narkoba 'Meroket' 27 Persen

Berbanding terbalik dengan kasus pidana, kasus penyalahgunaan narkoba di wilayah Jakarta Barat justru meroket 27 persen. Berangkat dari laporan 2016 terdapat 970 kasus. Sebanyak 554 kasus di antaranya ditangani Sat Resnarkoba, dan sisanya 416 kasus ditangani jajaran polsek. Angka tersebut jauh lebih rendah dari tahun ini yang berjumlah 1.231 kasus, dengan rincian 561 kasus ditangani Sat Resnarkoba, dan 670 kasus lainnya ditangani jajaran polsek.

"Ini karena polisi berperan aktif," ujar Hengki.

Hengki menjelaskan, di wilayah Jakarta Barat banyak lahan pemerintah yang ditempati warga yang tidak memiliki izin. Hal itu dimanfaatkan oknum tertentu untuk mengendalikan 'barang haram' tersebut.

Dibanding tahun lalu, pengguna narkoba jenis sabu-sabu turun 39 persen, pil ekstasi naik 23 persen, ganja naik 4 persen, golongan IV naik 274 persen, sedangkan narkoba jenis baru tembakau gorila naik 167 persen.

Dikatakan Hengki, Jakarta Barat akan bersih dari bahaya narkoba jika masyarakat ikut berperan aktif dengan melakukan tindakan preventif, serta berani melapor kepada pihak berwajib.

Tags :
Rekomendasi
Tutup