Jokowi: Pemimpin Harus Punya Pengalaman!

| 12 Jan 2019 21:23
Jokowi: Pemimpin Harus Punya Pengalaman!
Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan alumni Universitas Indonesia (Foto: Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Calon Presiden Joko Widodo menghadiri deklarasi dukungan alumni Universitas Indonesia di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno (GBK).

Ia datang mengenakan kemeja berwarna putih, celana jins dan bersepatu sneakers. Ia didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko PMK Puan Maharani, Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Thohir, Ketua DPD PDIP DKI Prasetio Edi Marsudi, Juru Bicara TKN Ruhut Sitompul, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Dalam sambutannya di hadapan ribuan alumni UI, Jokowi menegaskan seorang pemimpin harus memiliki pengalaman.

"Yang namanya memimpin harus memiliki pengalaman. Pengalamannya itu dalam memerintah, apalagi sebuah negara yang besar seperti Indonesia ini," tutur Jokowi di lokasi, Sabtu (12/1/2019).

Diakui Jokowi, ia sempat kaget saat dulu mengalami masa transisi dari seorang pengusahan kayu ke dunia pemerintahan pada pemilihan Wali Kota Solo pada 2005 lalu.

"Yang saya alami saat itu saya banyak terkaget-kaget. Saya pusing harus banyak belajar di awal karena memang belum memilki pengalaman di pemerintahan. Diperlukan pengalaman dalam memerintah, apalagi sebuah negara yang besar seperti Indonesia ini. Jangan coba-coba dong," ungkap dia.

Capres petahana tersebut lalu mengulas kembali saat dia maju sebagai calon Wali Kota Solo di mana saat itu ada empat kandidiat. Kata Jokowi, ketiga orang lainnya merupakan orang terkenal, seperti calon inkamben, Ketua Kadin, dan seorang pengusaha.

"Enggak ada orang di Solo yang tahu saya siapa. Tetapi ternyata masyarakat memberikan amanah kepada saya. Meskipun menangnya sedikit. Tipis sih, tapi yang penting menang," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Begitu masuk masuk tahun kedua kepemimpinannya di Kota Solo, ia baru bisa melakukan kerja secara cepat. Diakuinya, sebuah manajemen birokrasi pemerintah berbeda sekali dengan bidang usaha.

"Alhamdulillah saya diberikan pengalaman itu. Masuk ke periode saat itu kemudian meningkat periode kedua. Saat itu tanpa kampanye keluar uang saya masuk ke periode kedua dan mendapatkan 91 persen," sebutnya.

Ia pun masuk ke jenjang pemilihan kepala daerah yang lebih tinggi, yaitu Pilkada DKI 2012. "Saat saya masuk ke DKI, orang Jakarta enggak kenal saya. Tapi alhamdulillah, saat itu atas kehendak Allah dan juga keinginan masyarakat saya masuk ke lingkup menengah," pungkasnya.

 

Tags : pilpres 2019
Rekomendasi