TKN Tanggapi Positif Dukungan Alumni Kanisius

| 03 Feb 2019 13:35
TKN Tanggapi Positif Dukungan Alumni Kanisius
Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto. (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Sekelompok alumni sekolah Kolese Kanisius yang tergabung dalam Alumni Menteng 64 mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat.

Deklarasi yang bertajuk #JokowikanJakarta ini dihadiri oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional Hasto Kristiyanto, anggota Dewan Penasihat TKN Sidarto Dhanusubroto, Menteri Perindustrian sekaligus Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Menteri Sosial sekaligus petinggi Golkar Agus Gumiwang, praktisi komunikasi Wimar Witoelar, dan Sofyan Wanandi.

Hasto mengatakan, dukungan dari alumni Kanisius ini membuktikan bahwa semua pihak mengakui hanya Jokowi sebagai pemimpin yang membangun Indonesia dengan baik.

"Ini menunjukkan apresiasi atas kepemimpinan Pak Jokowi yang merangkul seluruh warga bangsa," tutur Hasto di lokasi, Minggu (3/2/2019).

Hasto melanjutkan, deklarasi yang juga dihadiri sejumlah petinggi partai Golkar tersebut merupakan suatu kebersamaan partai politik pendukungnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) harus bekerja sama dengan relawan memperkuat kerja-kerja di lapangan.

"Kita semua perkuat komitmen, memperkuat pasukan teritorial kita. Yang jelas, dukungan ini adalah energi positif untuk 17 April," ungkap dia.

Lebih lanjut, para tokoh yang merupakan alumni Kanisius itu memiliki kesamaan pendapat bahwa Jokowi adalah pemimpin yang merangkul semua pihak.

Seperti Akbar Tandjung, ia menyebut Jokowi adalah pemimpin yang muncul dari bawah dengan komitmen membangun bangsa yang tak perlu diragukan. 

"Komitmen keindonesiaannya kuat. Sosoknya juga relijius. Dan sesuai dengan semangat kekaryaan Golkar, juga punya slogan kerja-kerja-kerja," tutur Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar tersebut.

Selain itu, Ginandjar yang mengenal Jokowi sejak 2012, kesan yang ia dapat adalah ketulusan mantan Gubernur DKI tersebut untuk memimpin.

"Alhamdulilah, selama hampir 5 tahun, harapan kita tak salah. Begitu banyak masalah dihadapi di dunia ini. Banyak negara gagal secara ekonomi, kita tetap tegar. Kita jadi salah satu negara dihargai di dunia. World Bank dan IMF mengatakan itu. Dan saya rasa masyarakat juga merasakan di tingkat bawah," sebut Ginandjar.

Melanjutkan, Wimar Witoelar mengatakan bahwa Jokowi adalah simbol keberagaman Indonesia, yang merupakan jati diri sejak republik didirikan.

"Keragaman memperkuat kita. Jokowi yang paling ragam dan paling plural. Timnya juga plural. Hidup Kanisius, Hidup Jokowi," kata Wimar.

Sebagai penutup, Sidarto mengatakan Jokowi pantas diberi kesempatan memerintah untuk lima tahun lagi. Hal itu disarikan dari pengalaman panjangnya dan pengalaman bersentuhan langsung di pemerintahan.

"Satu hal kita lihat, karakternya sederhana, rendah hati, pekerja keras, tak berubah. Dia idola keluarganya, idola kita semua. Tak heran, bila dari keluarga sangat miskin seperti dirinya, dibesarkan di bantaran sungai, sampai jadi pengusaha kayu, perjuangannya luar biasa," ucap Sidarto.

"Trust dunia ke kita belum pernah setinggi sekarang ini. Karena mereka tahu Indonesia dipimpin orang pekerja keras, jujur, sederhana," tutupnya.

Rekomendasi