1. Typo Massal #10YearsChallenge
Tren challenge terbaru, #10YearsChallenge meninggalkan cerita kocak. Seenggaknya buat rakyat di Republik Twitter, cerita tentang banyaknya pengguna Twitter yang melakukan typo massal.
Alih-alih menulis kata #10YearsChallenge di postingannya, para pengguna Twitter ternyata banyak banget yang terjebak dalam salah ejaan penulisan. Thread ini pertama diramaikan oleh akun Twitter @shitlicious.
Selengkapnya: #10YearsChallege dan Typo Massal
2. Razia Buku Apa Salahnya?
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menyoroti maraknya razia dan perampasan buku yang belakangan dilakukan sejumlah aparat negara. Menurutnya, razia dan perampasan buku tanpa proses peradilan adalah pelanggaran terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tahun 2010.
Sebagai institusi hukum tertinggi di negeri ini, putusan MK seharusnya dilaksanakan oleh penyelenggara negara. Artinya, enggak boleh ada tuh yang namanya pelarangan buku.
Selengkapnya: Razia Buku Adalah Pelanggaran Hukum
3. Ginting Berjaya di Malaysia
Anthony Sinisuka Ginting (Foto: Twitter @INABadminton)
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengalahkan pebulutangkis asal Thailand Khosit Phetpradab di ajang Malaysia Masters 2019 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (16/1/2019).
Dalam laga perdana kejuaraan tersebut, pria yang lebih akrab disapa Ginting itu berhasil menang atas Khosit dalam tiga gim yang berlangsung selama 66 menit dengan skor 18-21, 21-9 dan 21-10.
Selengkapnya: Ginting Menang di Laga Perdana Malaysia Masters
4. Senjata Rahasia Ma'ruf Lawan Terorisme
Penasihat hukum capres-cawapres nomor urut 01, Yusril Izra Mahendra memastikan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin telah siap untuk menghadapi debat perdana yang akan digelar besok, Kamis malam.
Yusril bilang, Ma'ruf Amin siap untuk menjawab soal-soal yang berkaitan dengan isu hukum. Bahkan menurut Yusri, dalam visi-misinya Ma'ruf siap mengupas masalah terorisme yang kerap dikaitkan dengan agama Islam.
Selengkapnya: Yusril: Ma'ruf Amin Punya Senjata Rahasia Hadapi Isu Terorisme
5. Keterlibatan Prabowo dalam Tragedi 98
Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai menyebut bahwa Prabowo Subianto adalah saksi dari kasus penculikan aktivis 98, bukan saksi pelaku, apalagi pelaku. Kata Natalius, pernyataan itu ia sampaikan berdasar hasil penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM.
Lebih lanjut, Natalius justru melempar tanggung jawab terkait kasus pelanggaran HAM masa lalu tersebut kepada Menko Polhukam, Wiranto yang saat itu memimpin sebagai Panglima TNI.
Selengkapnya: Keterlibatan Prabowo dalam Tragedi 98 Versi Komnas HAM