Busana mereka kali ini cukup berbeda ketimbang penampilan mereka dalam keseharian.
Sebaliknya, pasangan petahana, Jokowi dan KH Ma'ruf Amin, tampil dengan kemeja putih dan bawahan hitam.
Tampil kompak dalam berbusana yakni mengenakan setelah jas hitam, kemeja putih, dasi merah marun dan peci hitam. Dengan tampilan seperti ini, tentu Prabowo-Sandiaga terlihat lebih formal.
Prabowo-Sandi
Namun menurut pengamat mode, Sonny Muchlison, Prabowo dan Sandi dianggap terlalu ingin menunjukkan kewibawaan. Padahal dalam acara debat, seharusnya Prabowo dan Sandi bisa memilih busana yang lebih santai.
"Effort-nya terlalu berat. Mereka yang biasanya terlihat santai, apalagi Sandi dengan gaya kesehariannya, dikasih yang kayak gini jadi terlihat berat."
"Jadi terlalu berlebihan kalau pakai seperti tuxedo begitu, mungkin mereka lebih ingin menunjukkan kewibawaannya," kata Sonny saat dihubungi Antara, Kamis (17/1/2019).
Sonny mengatakan jika Prabowo dan Sandi kurang menunjukkan identitas Indonesia. Meski keduanya memakai peci, namun tidak menampilkan jati diri masing-masing.
"Sandy pakai peci-nya agak sedikit miring ke kanan. Orang kalau terbiasa pakai peci dan tidak kan beda ya. Mungkin juga karena grogi," ujar Sonny.
"Tarikan dasinya, Prabowo juga seperti terlalu kencang dan Sandi agak longgar. Ini kan semacam acara kampanye paling tidak mereka harus bisa menunjukkan identitas. Sedangkan di sini, identitasnya tidak sampai," lanjutnya.
Sonny juga mengatakan jika Sandi sangat memperhatikan penampilan. Sementara Prabowo cenderung mengabaikan yang terlihat.
"Kalau diperhatikan Prabowo dari wajahnya masih kelihatan ada oily. Sedangkan Sandi wajahnya putih, bedakannya beda. Dia tahu berpaes, dia lebih mementingkan penampilan, karena warna di lehernya terlihat lebih gelap dibandingkan dengan wajahnya," jelas Sonny.
Jokowi-Ma'ruf
Sementara itu, penampilan Jokowi-Ma'ruf dengan setelan putih dinilai sebagai cara kedua pasangan untuk menunjukkan sesuatu yang bersih dan apa adanya.
Dalam acara debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis malam, Jokowi mengenakan peci hitam, kemeja putih dan celana panjang hitam, sedangkan Ma'ruf menggunakan baju koko putih, kain sarung dan peci hitam.
Menurut Sonny, Jokowi konsisten dalam penampilan. Sejak mencalonkan diri pertama kali sebagai presiden, Jokowi tetap mengenakan putih dan ketika terpilih ia melakukan hal yang sama.
"Putih itu kan bersih dari segala hal. Jokowi sudah konsisten dengan putih. Dengan pakaian seperti itu, Jokowi lebih menunjukkan apa adanya walau ia tahu sedang berada dalam acara debat."
Sonny juga memuji kain sarung yang dikenakan oleh Ma'ruf. Menurutnya, Ma'ruf menggunakan kain dengan motif yang tidak seperti biasanya. Ma'ruf dianggap lebih 'sadar' dengan penampilan.
"Kalau dilihat dengan jelas, itu kainnya seperti ada motif hati, tapi dengan warna yang gelap, ada hijaunya juga tapi yang redup. Itu menggambarkan sarung buat pertemuan, bukan buat beribadah. Sarungnya lebih ke pelangi warna. Dia tahu sedang berada di acara formil dan diselenggaran malam hari."
Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan jika keduanya akan menggunakan pakaian rakyat yang sederhana. Sonny pun setuju jika pasangan tersebut sudah menunjukkan identitasnya.
"Identitas Indonesianya lebih terlihat."