Ketua KPU Arief Budiman menyebut ada pihak yang memuji jalannya pergelaran debat semalam, namun ada juga yang mengkritik jalannya debat perdana tersebut.
"Ada yang kritik, masing-masing paslon kurang gereget. Kemudian ada catatan terhadap alur debat dan teknis pelaksanaannya," tutur Ketua KPU Arief Budiman di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2019).
Baca Juga : Demokrat ke KPU: Tak Usah Kasih Kisi-kisi di Debat Lanjutan
Selain itu, ada kritikan soal masih minimnya jumlah penonton yang menyaksikan langsung jalannya debat. "Soal jumlah pendukung murni karena kapasitas ruangan. Kalau kita punya kapasitas ruangannya dua ribu, ya kita undang banyak orang dong. Tapi kalau kapasitas ruangan 500 ya kita pastikan yang diundang hanya 500," ungkap dia.
Infografis (Ilham/era.id)
Arief bilang, munculnya kritikan dalam sebuah penyelenggaraan adalah hal biasa. Diakui Arief, pihaknya pasti tidak mampu memuaskan semua pihak yang keinginannya berbeda-beda.
"Catatan itu kan biasa. Ada yang merasa ini udah cukup, ada yang mengatakan ini luar biasa ada yang mengatakan ini kurang baik dari sisi penyelenggaraan maupun dari sisi kandidat," kata dia.
Oleh karena itu, semua catatan yang diterima terkait debat yang mengusung tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme ini menjadi bahan evaluasi KPU yang akan digelar dalam beberapa waktu mendatang.
"Saya tunggu semua orang komentar dulu biar lebih komprehensif. Nanti akan kita ubah dan kombinasi debat selanjutnya seperti apa. Nanti kita evaluasi," pungkasnya.