Lapisan es Greenland mencair jauh lebih cepat daripada yang pernah para ilmuwan perkirakan sebelumnya. Malah sebuah studi baru menemukan fakta mengerikan, mungkin 'sudah terlambat' bagi manusia untuk melakukan apa pun.
Pernyataan itu keluar dari seorang profesor geodinamika The Ohio State University, Michael Bevis, seperti kami kutip dari CNN, Selasa (22/1/2019). Dia cuma meminta manusia harus beradaptasi dengan kejadian ini dan sebisa mungkin mengurangi pemanasan global.
Jangan anggap enteng fakta ini meski Greenland berada jauh ribuan kilometer dari negeri kita. Mencairnya es Greenland punya implikasi mengerikan bagi pulau-pulau dataran rendah dan kota-kota pesisir. Delapan dari 10 kota terbesar di dunia berada di dekat pantai. 40 hingga 50 persen dari populasi planet ini hidup di daerah yang rentan terhadap kenaikan laut.
"Kami menyaksikan lapisan es mencapai titik kritis," kata Bevis.
Studi yang dipimpin Bevis ini diterbitkan di Prosiding National Academy of Sciences. Dia menganalisis data GPS dari pantai Greenland untuk lebih memahami penelitian sebelumnya --Greenland kehilangan sekitar 280 gigaton es per tahun--. Bevis dan rekan peneliti lainnya menemukan fakta pada 2012, tingkat kehilangan es telah meningkat hampir empat kali lipat dari pada tahun 2003. Mereka juga menemukan percepatan ini sebagian besar terjadi di barat daya Greenland.
"Kami tahu kami memiliki satu masalah besar dengan meningkatnya laju pelepasan es oleh beberapa gletser outlet besar," kata Bevis.
"Tapi sekarang kita mengenali masalah serius kedua: Semakin banyak massa es akan pergi sebagai air lelehan, seperti sungai yang mengalir ke laut," lanjut Bevis.