Seorang pakar kimia dari Swedia, Christian Hulteberg membuktikan hal tersebut. Ilmuwan Universitas Lund itu memanfaatkan (ampas) cairan hitam dari pabrik kertas dan pulp untuk menciptakan polimer yang disebut lignin.
Setelah dimurnikan dan disaring, lignin tersebut kemudian diolah sedemikian rupa hingga akhirnya dapat dimanfaatkan sebagai campuran bensin.
"Sebenarnya kami memakai bagian dari kayu yang tidak dimanfaatkan dalam pembuatan kertas dan pulp, suatu nilai tambah dari komponen pohon," katanya dikutip Reuters, Kamis (24/1/2019).
Dalam hubungannya dengan lingkungan, menurut dia lebih menguntungkan daripada bahan bakar hayati seperti etanol.
"Banyak perdebatan dalam produksi etanol yang menggunakan bahan-bahan pakan yang sebenarnya dapat kita makan," katanya.
Hulteberg mempunyai pabrik percobaan dan berharap bahwa bahan baku dalam jumlah yang besar akan dapat tersedia di stasiun pengisian BBM pada 2021.
"Meskipun itu hanya akan mengisi sedikit dari kebutuhan pemakai kendaraan bermotor di Swedia, dia sangat berharap, sejalan dengan pembaruan produk-produk yang sedang dikembangkan, "itu dapat menyapih kita dari ketergantungan pada bahan bakar fosil."