Seruan Syukur dan Doa Ahoker Menggema di Kalijodo
 Seruan Syukur dan Doa Ahoker Menggema di Kalijodo

Seruan Syukur dan Doa Ahoker Menggema di Kalijodo

By bagus santosa | 24 Jan 2019 17:34
Jakarta, era.id - Massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menumpahkan rasa syukur dan kebahagiaan atas bebasnya sang pujaan mereka dari tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pagi tadi.

Ahoker, begitu sapaan massa ini, berkumpul di RTH Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, untuk menggelar doa lintas agama dan bernyanyi bersama. 

Taman bekas area prostitusi yang diubah Ahok saat jadi Gubernur DKI pada Februari 2017 tersebut memang punya romansa sejarah tersendiri bagi pendukungnya.

Acara tersebut mulai ramai diisi oleh Ahoker sejak pukul 14.00 WIB, di mana sebagian besar dari mereka mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna biru dan merah, yang menjadi ciri khas pendukung Ahok.

"Ini momen yang tepat bagi kita untuk menggalang kembali kekerabatan kekeluargaan sesama Ahoker, di mana dulu kita berjuang bersama, setelah menantikan waktu hampir dua tahun sampai Pak BTP keluar," tutur inisiator acara, Peter, di lokasi, Kamis (24/1/2019).

Acara syukuran massa pendukung Ahok di Kalijodo. (Diah/era.id)

Peter mengaku mempersiapkan dan mengumpulkan Ahoker sejak satu hari sebelumnya. Acara spontanitas ini langsung bergerak tak lama Peter mengajak ketua organisasi pendukung Ahok tersebut.

"Jadi, spontanitas dari para organisasi ini sangat luar biasa, sehingga bisa mewujudkan acara ini," jelas Peter.

Mereka memang tidak mengundang Ahok untuk hadir meramaikan acara, karena memang tujuan mereka adalah melaksanakan permintaan Ahok agar para pendukungnya tidak berkumpul di Mako Brimob untuk menyambut.

"Keinginan untuk bertemu dengan pak BTP pasti ada, tapi untuk waktunya sendiri kita belum tahu karena kesibukan bapak setelah keluar ini banyak sekali yang minta untuk bertemu. Dan kita sebagai relawan hanya menunggu saja kapan bapak bisa bertemu itu saja," ucap dia.

Salah satu Ahoker, Viani mencurahkan perasaan sedihnya mengingat hari di mana Ahok divonis menjadi terpidana kasus penodaan agama dua tahun lalu. Betapa sedihnya mereka saat itu, berkumpul di Tugu Proklamasi menyalakan lilin bersama.

"Harapan kita untuk Indonesia malam itu mati hari itu sudah tidak ada, saya nangis berhari-hari sampai saya tinggalkan kota Jakarta selama seminggu karena saya tidak bisa lihat," ungkap Viani.

"Semalam saya tidak bisa tidur, saya nangis terus, tapi ada perbedaan kali ini. Dua tahun lalu saya nangis tidak ada harapan, tapi tadi malam saya enggak bisa tidur dan nangis semalaman tetapi dengan perasan sangat bahagia," tambahnya.

Acara syukuran massa pendukung Ahok di Kalijodo. (Diah/era.id)

Silvia telah mengikhlaskan hukuman yang dijatuhkan kepada Tjahaja selama dua tahun. Namun, 'cahaya' mereka sudah kembali. Ia yakin, 'cahaya' dari Tjahaja kali ini akan lebih besar akan lebih kuat.

Mereka lalu menggelar doa bersama untuk mengungkapkan rasa syukur dan berharap hidup Ahok akan lebih bahagia usai mendekam di masa tahanan. Acara dilanjutkan dengan bernyanyi bersama.

 

Rekomendasi
Tutup