Kepala Pengelola Monas, Mundjirin mengatakan, pihaknya telah melakukan beragam tindak pencegahan, termasuk mereka yang menginjak area rumput. Imbauan itu berupa woro-woro dari mikrofon, hingga mobil patwal yang berkeliling. Sayang disayang, imbauan seakan tertiup angin saja, lantaran minimnya kesadaran warga.
"Tapi kembali lagi ke manusianya," kata Mundjirin kepada era.id lewat sambungan telepon, Selasa (2/1/2018).
Sejumlah drone dan kembang api juga sempat mengangkasa di langit Monas saat tahun baru. Mundjirin mengaku pihaknya tidak merasa kecolongan, meski Monas masuk kawasan ring 1 lantaran dekat istana kepresidenan.
"Petasan sama drone izinnya bukan sama kita, tapi sama Paspampres, tapi karena saking banyaknya ya udah," imbuh Mundjirin.
Hal yang sama juga diutarakan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Yani Wahyu. Dia mengatakan pihaknya telah mencegah pengunjung melanggar Perda, dengan duduk di atas rumput Monas. Namun, karena petugas tidak sebanding dengan pengunjung yang datang, Yani mengaku kewalahan.
"Karena begitu banyak masyarakat, saya enggak bisa ngomong dah, kalau udah kayak begitu," kata Yani kepada era.id.
Pengamatan era.id, sejumlah wilayah Monas dipenuhi sampah saat malam pergantian tahun. Empat pagar pembatas (barrier) antara taman dan jalan aspal roboh. Pemandangan warga yang duduk di wilayah rumput Monas juga banyak terlihat.
Kini, Mundjirin mengaku Monas telah bersih dari sampah. Fasilitas yang rusak telah diperbaiki. Rumput yang berantakan telah dipugar. Dia mengklaim sarana Monas telah kembali seperti semula. "Enggak ada pagar yang rusak, rumputnya yang rusak disemprot bangun lagi itu," katanya.
Mengenai pagar pembatas yang roboh, Yani menuturkan hal itu terjadi di sisi selatan Monas. Sebanyak 510 personel Satpol PP yang diturunkan tidak menyangka peristiwa itu akan terjadi. Begitu juga, 160 personel dari Dinas Kebersihan, 100 personel dari Dinas Lingkungan Hidup dan 510 personel dari pengelola yang bertugas saat tahun baru di Monas.
Akibat rusaknya fasilitas di Monas, mantan Camat Penjaringan, Jakarta Utara itu menegaskan akan melakukan evaluasi. "Enggak tahu itu masyarakatnya dari mana," keluhnya. "Iya ini kan harus kita evaluasi (rumput diinjak) ini kan sudah kita kasih pembatas, pagar-pagar supaya rumput tidak diinjak," tambah Yani.
Saat ini, warga masih antusias mengunjungi lokasi wisata bersejarah di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat tersebut. Era.id yang menyambangi Monas masih mendapati sejumlah fasilitas belum dibenahi, yaitu tanaman yang rusak, sementara pagar pembatas masih tergeletak di jalan aspal.