Tim Editor
"Saya Kira kita cukup banyak punya amunisi, amunisi untuk menjawab pertanyaan tapi juga amunisi untuk melontarkan gagasan-gagasan besar," kata Usman kepada wartawan, Jumat (25/1/2019).
Dia bilang, nantinya visi yang dipaparkan Jokowi dalam debat kedua akan jadi senjata mematikan bagi lawannya. Sebab, menurut Usman sosok Jokowi tak harus selalu tampil bertahan.
Selain itu, Jokowi akan lebih menyerang di debat kedua, Usman juga setuju dengan usulan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subinato-Sandiaga Uno terkait konsep debat free fight atau tarung bebas pada debat kedua.
Tapi, dia meminta free fight atau tarung bebas dalam debat itu harus tetap dalam koridor peraturan telah diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saya enggak tahu makna tarung bebas itu seperti apa, tapi semua harus ada aturan, aturan itu membatasi, artinya tidak bisa bebas sekali, dimanapun itu termasuk Amerika," jelasnya.
Selain itu, Usman juga menyebut dengan adanya penambahan durasi waktu bagi kedua kandidat untuk memaparkan visi dan misi mereka hanya akan memakan waktu lebih lama. Menurut hemat Usman, waktu yang digunakan untuk debat sebenarnya bisa lebih dikompensasikan saat para kandidat menjawab pertanyaan.
Jadi para kandidat tak perlu lagi membuang waktu untuk mengambil undian sebab timses percaya sepenuhnya kepada KPU terkait transparansi debat. "Kalau soal transparansi kenapa kita percaya KPU kok, kenapa harus tidak percaya?" tanyanya.
Supaya kalian tahu, debat kedua kandidat capres dan cawapres di Pilpres 2019 akan digelar Minggu, 17 Februari 2019 di Hotel Sultan Jakarta. Debat ini disiarkan oleh stasiun televisi RCTI, GTV, MNC TV, dan iNewsTV.
Adapun format debat menampilkan adu gagasan antarcalon presiden dengan tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
