ERA.id - Menko Polhukam Mahfud MD menanggapi ratusan kepala desa dan perangkat desa yang tergabung dalam Kelompok Desa Bersatu yang memberi dukungan kepada Prabowo-Gibran dalam pemilu 2024. Pasalnya, pemerintah diminta untuk menegur para perangkat desa tersebut.
"Saya kan pemerintah, ya sudah yang tanggapi masyarakat saja," kata Mahfud di Hotel Mercure Ancol, Selasa (21/11/2023).
Sebelumnya, ratusan kepala desa dan perangkat desa yang tergabung Kelompok Desa Bersatu itu menggelar acara deklarasi di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Minggu (19/11).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Gibran dan sejumlah partai pengusung sert petinggi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
"Deklarasi Nasional Desa Bersatu dukungan kepada Calon Presiden dan Wakil Presiden Bapak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden Tahun 2024," demikian bunyi surat yang diteken Koordinator Nasional Desa Bersatu, Muhammad Asri Anas, dan ditembuskan ke TKN Prabowo-Gibran.
Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy menilai, acara Desa Bersatu yang dihadiri ratusan kepala desa dan perangkat desa sangat jelas merupakan kegiatan kampanye, bukan sekedar acara silaturahmi.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, tak ada yang mengajak peserta dalam acara 'Silaturahmi Desa Bersatu' untuk memilih Prabowo-Gibran.
Timnya sudah memantau langsung acara tersebut dan hasilnya tak ada ajakan memilih Prabowo-Gibran.
"Kami yang jelas pada saat itu, ini pertanyaan teman-teman banyak loh. Enggak ada Bawaslu, kata siapa enggak ada. Ini videonya ada, kami ada di situ. Pertama, di sana ada ajakan (memilih) enggak? Laporan dari pengawas yang ada, tidak ada ajakan memilih," ujar Bagja di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin kemarin.