Kedubes Rusia Klarifikasi soal Polemik Isu 'Propaganda Rusia'

| 04 Feb 2019 16:53
Kedubes Rusia Klarifikasi soal Polemik Isu 'Propaganda Rusia'
Bendera Rusia (pixabay)
Jakarta, era.id - Capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) menyebut adanya timses kubu lawan yang menggunakan 'propaganda Rusia' dalam kontestasi Pemilu 2019. Istilah 'propaganda Rusia' itu langsung diklarifikasi oleh kedutaan besar Rusia di Indonesia.

Melalui akun Twitter resminya @RusEmbJakarta, pada Senin (4/2/2019) menegaskan, Rusia tidak ikut campur dalam urusan elektoral di negara lain. 

"Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan 'propaganda Rusia' oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut," tulis Kedubes Rusia, seperti dikutip era.id.

 

Rusia menyatakan istilah 'propaganda Rusia' muncul pertama kali di Pilpres Amerika Serikat. Rusia pun menegaskan tidak ikut campur dalam urusan dalam Pilpres AS maupun Pemilu Indonesia yang akan segera digelar.

"Posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tulis Kedubes Rusia. 

Kedubes Rusia untuk Indonesia juga menampilkan sejumlah foto Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan Presiden Joko Widodo di sela-sela KTT ASEAN-Rusia beberapa waktu lalu.

 

Sebelumnya, isu soal 'propaganda Rusia' ini dilontarkan Jokowi saat menghadiri kegiatan deklrasi Forum Alumni Jawa Timur di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2). Jokowi sempat mengatakan kalau dunia perpolitikan di Indonesia telah banyak dipenuhi fitnah dan kabar bohong alias hoaks.

Dia kemudian mengatakan kalau ada timses dari paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2019. Meski tak menyebut secara gamblang, konsultan asing apa yang dimaksud oleh Jokowi. Namun, ia sempat menyinggung soal propaganda Rusia.

"Begitu banyaknya fitnah, hoax, kabar bohong yang lalu lalang di medsos. Cara berpolitik itu harus memberikan edukasi, cara berpolitik yang penuh keadaban, sopan santun. Problemnya adalah ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia! Yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoax, ini yang segera harus diluruskan Bapak-Ibu sebagai intelektual," ungkap Jokowi.

Rekomendasi