Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu bilang, walapun Indonesia negara demokrasi namun tidak setiap warga negara bisa seenaknya berbicara tanpa memperhatikan kepentingan umum.
"Kasus ujaran kebencian Ahmad Dhani, setelah proses hukum, lalu didramatisasi. Ketika berbagai jenis ujaran kebencian, ucapan yang bisa memanaskan situasi ada proses hukum dijadikan sebuah drama," kata Hasto di depan ratusan kader PDIP dalam acara Safari Kebangsaan di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2/2019).
Baca Juga : Ahmad Dhani Didakwa Pasal Pencemaran Nama Baik
Kemudian drama lain yang disinggung Hasto adalah soal doa KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen yang viral di media sosial. Saat itu Mbah Moen salah menyebutkan nama Jokowi dan justru menyebut Prabowo Subianto dalam doanya, sebelum akhirnya diperbaiki.
Doa yang salah ucap itu lalu digoreng oleh lawan politik Jokowi, salah satunya oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang sampai membuat puisi di akun Twitternya. Menurut Hasto, Fadli tidak mencerminkan jati dirinya sebagai seorang pemimpin.
-
Arbani Yasiz Sempat Stres dan Tidak Percaya Diri Main Film Musuh Dalam Selimut, Kenapa?
30 Dec 2025 08:051 -
Tabrakan Beruntun 4 Kendaraan karena Truk Kontainer di Jakut, Pengemudi Bajaj Terluka
30 Dec 2025 05:072 -
Masa Pencekalan Eks Menag Yaqut Hampir Habis, Seriuskah KPK Urus Kasus Kuota Haji?
30 Dec 2025 05:253 -
4
-
5