"Saya mengimbau seluruh kandidat akan menjadikan Pilkada 2018 sebagai kompetisi yang sehat, sebuah arena pertarungan politik yang dilakukan dengan penuh semangat, namun tetap dalam suasana persahabatan yang hangat," ujar Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2108).
Dalam pidato pengumuman resmi bakal cagub-cawagub Golkar itu, Airlangga meminta kadernya tidak mengejar kekuasaan di daerah pemilihan (dapil). Tetapi mencari solusi terkait permasalahan di wilayah yang dipimpin.
"Bagi Partai Golkar kemajuan rakyat di daerah adalah faktor utama, karena itu perjuangkan gagasan dan program yang baik. Rebut hati dan simpati rakyat di daerah masing-masing. Pada akhirnya rakyat yang memilih dan menentukan hasil akhir dari semua upaya kita," tuturnya.
Apalagi, kata Airlangga, selama ini modal Partai Golkar cukup melegakan. Dia mengatakan, partai berlambang beringin itu meraih 58 persen dari kursi yang diperebutkan saat Pilkada sebelumnya.
"Ini membuktikan, walaupun diterpa berbagai persoalan, kekuatan beringin adalah kekuatan yang berakar dan tidak bisa digoyahkan," jelasnya.
Menurut Airlangga, di bawah kepemimpinannya elektabilitas Partai Golkar naik secara perlahan. Data yang dia miliki menyebutkan tingkat keterpilihan Golkar naik menjadi 12 persen.
"Hari ini, sebuah survei mengatakan kita sudah kembali ke posisi 12 persen. Alhamdullliah berarti rakyat percaya Golkar bisa bangkit. Saya berharap enam bulan dari sekarang maka suara Partai Golkar bisa 16 persen," ucapnya.
Partai Golkar baru meresmikan bakal cagub-cawagub untuk maju pada Pilkada serentak 2018. Adapun duet yang diusung Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Jawa Timur, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi di Jawa Barat, Edy Rahmayadi-Musa Rajeksyah di Sumatera Utara, Ida Bagus Rain Dharmawijaya-I Ketut Sukerta di Bali dan Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahar Muzakr di Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, pasangan Klemen Tinal-Lukas Enembe terpilih di Papua. Sementara untuk pasangan tingkat kabupaten/kota, Golkar menyerahkan kepada calon wali kota Bogor, Bima Arya-Dedie A Rachim di Kabupaten Bogor.