"Kepada saudara kami titipkan selain memenangkan pilkada, saudara mengemban amanat munas Partai Golkar yaitu mengusung presiden untuk periode kedua. Kedua, target 16 persen (suara nasional), golkar bisa mengharapkan mengantongi 110 kursi legislatif," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2108).
Airlangga mengungkapkan semangat menyambut datangnya 2018. Dia ingin mendongkrak citra Partai Golkar untuk meraih hasil maksimal pada dua agenda politik yang berdekatan, di tahun 2018 dan 2019. Sebab itu, kader Golkar harus solid menggapai target-target dalam kontenstasi politik ke depan.
"Kita ingin mengembalikan Golkar pada marwahnya yang sejati, yaitu kekuatan politik yang mendorong kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat," katanya.
Keinginan Airlangga juga terkait Golkar yang tetap mengusung petahana Joko Widodo di Pemilu Presiden 2019. Menurut dia, kehadiran Golkar dalam koalisi di Pemilu 2019 harus memberi nilai tambah. Jadi, kata Airlangga, perolehan suara Jokowi harus meningkat dibandingkan Pemilu sebelumnya.
"Kita juga mendorong agar pemerintahan presiden Jokowi terus menjalankan programnya dan Golkar berdiri di baris terdepan," ucapnya.
Sebelum acara penyerahan surat keputusan (SK) dari Golkar kepada bakal cagub-cawagub berlangsung, Airlangga mengaku sempat bertemu Jokowi. Dia mengatakan Jokowi menanyakan jagoan-jagoan Golkar di Pilkada Serentak 2018. Terkait hal itu, Jokowi mengucapkan selamat berjuang.
"Tadi saya sudah laporkan, sampaikan ke Bapak Presiden mengenai acara hari ini, 171 daerah dan bapak presiden menanyakan cukup detil, semua yang dilakukan Golkar saya sudah sampaikan dan beliau mengirim salam selamat berjuang," imbuhnya.
Pilkada Serentak 2018 mencangkup 171 daerah. Golkar akan berpartisipasi hingga 169 daerah. Saat acara penyerahan surat keputusan (SK), Jumat (5/1), Golkar baru meresmikan bakal calon gubernur-calon wakil gubernur kepada 157 daerah.
Adapun duet yang diusung Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Jawa Timur,
Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi di Jawa Barat, Edy Rahmayadi-Musa Rajeksyah di Sumatera Utara, Ida Bagus Rain Dharmawijaya-I Ketut Sukerta di Bali dan Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahar Muzakr di Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, pasangan Klemen Tinal-Lukas Enembe terpilih di Papua. Sementara untuk pasangan tingkat kabupaten/kota, Golkar menyerahkan kepada calon wali kota Bogor, Bima Arya-Dedie A Rachim di Kabupaten Bogor.