"Kami belum tahu kapan bisa pindah ke huntara," kata Ny Fatimah, salah seorang pengungsi korban likuefaksi di Balarowa, Kecamatan Palu Barat, seperti dikutip Antara, Rabu (20/2/2019).
Ia menambahkan sudah hampir lima bulan terakhir ini mereka menempati tenda-tenda bantuan dari berbagai pihak. Sebab, rumah dan seluruh perabot sudah hancur karena gempa 7,4 SR yang mengguncang sejumlah wilayah di Sulteng pada 28 September 2018.
"Memang tinggal di tenda yang cukup sederhana rasanya tidak enak, tapi apa boleh buat," tuturnya.
Fatimah bercerita, rumahnya yang dibangun dengan susah paya, hanya dalam waktu singkat lenyap diterjang likuefaksi. Namun, ia bersyukur, suami dan anak-anaknya selamat dari kedasyatan gempabumi itu.
Rekomendasi
-
Afair22 Nov 2018 11:33
44 Ribu Warga Palu Bakal Tempati Huntara
-
Afair13 Nov 2018 17:30
116 Huntara di Sulteng Siap Digunakan Pertengahan Desember
-
Afair16 Oct 2018 17:31
1.200 Hunian Sementara Bagi Korban Gempa Sulteng
-
Afair02 Oct 2018 16:41
BNPB Catat 61.867 Pengungsi Bencana Palu-Donggala