Tim Editor
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombers Pol Argo Yuwono mengatakan, mulai hari ini Sabtu (6/1/2018) Jennifer sudah berstatus sebagai tahanan Polda Metro Jaya. Sebelumnya, tambah Argo, penyidik juga sudah menemui dokter untuk mengecek kesehatan tersangka.
Dikatakan Argo, semua administrasi terkait penahanan hingga pendampingan dari kuasa hukum Jennifer sudah diproses lebih lanjut. Berdasarkan gelar perkara yang dilakukan sebelumnya, kasus Jennifier dinyatakan memenuhi syarat KUHP.
"Kenapa dilakukan penahanan, karena ditakutkan dia melarikan diri, menghilangkan barang bukti, mengulangi perbuatannya yang salah. Ini ancamannya juga diatas 5 tahun," ujar Argo.
Saat proses penyidikan, kata Argo, Jennifer dalam kondisi stabil dan kooperatif dalam penyidikan. Untuk tersangka lainnya masih dalam penyelidikan Polda Metro Jaya.
Sementara itu kuasa hukum Jennifer, Pieter Ell mengatakan akan mengajukan proses rehabilitasi terhadap Jennifer. Ia mengaku masih membutuhkan data pendukung terkait permohonan tersebut.
Setelah beberapa kali bertemu Jennifer, Pieter berusaha memberikan pemahaman secara hukum terkait kasus yang menimpa kliennya itu. Pieter juga memberitahukan kemungkinan terburuk yang akan terjadi nanti, agar Jennifer bisa menghadapinya.
"Kami fokus tentang penanganan hukum 20 hari ke depan, dan itu yang paling penting, karena kami belum bisa berandai tentang apa yang akan terjadi setelah 20 hari ke depan," kata Pieter.
Diceritakan Pieter, Jennifer sempat menangis dan menyesali perbuatannya. Ia meminta kepada Pieter untuk menangani kasusnya dengan baik. "Siapa juga yang senang kalau ditahan, tapi secara mental sudah siap," tutup dia.
