Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Sudrajat menyebut, tinggi muka air (TMA) terendah di pemukiman warga Kecamatan Dayeuh Kolot di kisaran 10-60 sentimeter. Sedangkan untuk tinggi muka air tertinggi mencapai kisaran 50-160 sentimeter.
"Pengungsi di shelter Dayeuh Kolot sebanyak 31 kepala keluarga terdiri 97 jiwa, 10 lansia, 12 balita, 4 bayi, 4 ibu menyusui, 2 disabilitas dan seorang ibu hamil. Untuk kantor RW 02 terdapat 5 kepala keluarga dengan total keseluruhan 17 Jiwa dan 2 lansia. Di Masjid Arga Dinata terdapat 6 kelapa keluarga yang mengungsi terdiri 15 jiwa, seorang dan 2 balita," kata Sudrajat di Bandung, Minggu (24/2/2019).
Dia menambahkan, di kawasan yang sama, dua jalan raya teredam limpasan air dari anak Sungai Citarum yaitu Jalan Raya Dayeuh Kolot dengan ketinggian antara 10-60 sentimeter dan Jalan Suka Birus dikisaran serupa. Sementara di Kecamatan Bale Endah, kata Sudarajat, tinggi muka air terendah di pemukiman warga diangka 10-60 sentimeter.
"TMA tertinggi di Kecamatan Bale Endah yaitu 70-170 sentimeter. Tiga jalan raya yang terendam adalah Jalan Raya Andir-Katapang TMA 50-130 sentimeter, Jalan Raya Ciparay-Dayeuh Kolot TMA 20-80 sentimeter dan Jalan Raya Banjaran-Dayeuh Kolot TMA 10-60 sentimeter," ujar Sudrajat.
Infografis (era.id)
Jumlah pengungsi di Kecamatan Bale Endah yang berada di Gedung Inkanas mencapai 42 kepala keluarga. Terdiri dari 120 jiwa, 15 laki-laki, 20 perempuan, 22 lansia, enam balita, tiga ibu menyusui, seorang ibu hamil dan seorang disabilitas. Di shelter Parung Halang terdapat 10 kepala keluarga dengan jumlah keseluruhan 41 jiwa, tiga lansia dan tiga balita.
Banjir di Kecamatan Bojong Soang berdampak terhadap dua pemukiman penduduk dan satu jalan raya. Tinggi muka air di Kampung Cijagra RW 10 di angka 30-90 sentimeter, Kampung Cijagra RW 09 50-120 sentimeter, dan di Jalan Cijagra-Cigebar ketinggian air di 40-100 sentimeter.
"BPBD Kabupaten Bandung terus melaksanakan pemantauan dan monitoring ke-31 kecamatan, desa atau kelurahan, bersama otoritas pemerintah daerah dan para penggiat kebencanaan mengguanakan perangkat komunikasi radio, telepon serta internet. Memantau pula melalui sosial media," tutur Sudrajat.
Kondisi banjir di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ini dianggap bukan yang tertinggi. Meski memasuki tengah malam tadi, air limpasan dari anak Sungai Citarum meluap sampai ke dalam ruangan Kantor Desa Dayeuh Kolot setinggi puluhan sentimeter.
Koordinator Kampung Siaga Bencana Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Saefulloh bilang pada tahun 2010 dan 2012 di kantor desa tersebut pernah terendam satu meter lebih. Malahan tinggi air banjir di pemukiman kata Efull, di tahun 2005 dan 2010 ada yang mencapai 220 sentimeter.
"Tadi malam pukul 23.00 WIB air masuk ke kantor pelayanan publik hingga saat ini masih tergenang kira kira 40 sentimeter. Danau retensi yang di gadang-gadangkan bisa meminimalisir banjir saat ini penuh," kata Saefulloh.
Dia menyebutkan penurunan debit air sekarang ini baru 10 sentimeter. Diperkirakan terjadi potensi kenaikan tinggi muka air banjir pada sore dan malam nanti masih memungkinkan karena melihat kondisi cuaca sudah terlihat mendung kembali.
Untuk menunjang aktivitas warga yang terdampak banjir, jelas Saefulloh, sarana evakuasi telah disiapkan dari pihak Desa Dayeuhkolot. Satu unit perahu digunakan untuk digunakan di tiap rukun warga. "Kalau pada saat hari kerja untuk membantu aktifitas warga, dirasa masih kurang," jelas Saefulloh.