Tim Editor
Ada 30 jenis Rafflesia di dunia. Berbanggalah kita karena 13 jenis di antaranya berada di Indonesia. Namun untuk Rafflesia yang tumbuh di Indonesia, pusat habitatnya berada di Sumatera dan masing-masing dengan titik yang sangat sempit dan dengan jumlah tumbuhan yang sedikit, ujarnya.
"Perlindungan tanaman langka ini diatur pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P.106/MENLHK/KUM.1/12/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa langka yang dilindungi," jelas Plt Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, Dr R. Hendrik seperti dilansir dari Antara, Senin (25/2/2019).
Rafflesia Fatma cuma bisa hidup selama dua hingga tiga hari saja. Karena Rafflesia ini cukup langka, LIPI berupaya mengembangkannya di Kebun Raya Bogor, penelitiannya sudah digeber sejak enam tahun tahun lalu. Rafflesia harus dicangkok pada inang tanaman besar lainnya. Karena itu sulit sekali menemukan atau melakukan penelitian intensif.
"Itu diketahui dari bijinya yang selembut pasir, jadi sulit membedakan. Suhu, maupun kesehatan inang tumbuhan lain cukup penting untuk menentukan hasil akhir," kata peneliti Rafflesia LIPI, Sofi Mursidawati.
Berbeda dengan Begonia. Kebun Raya Bogor sukses mengkoleksi 134 jenis tanaman tersebut, terdiri dari 37 jenis Begonia eksotik dan 97 berasal dari alam. Untuk Begonia alam diperoleh dari hasil eksploitasi hutan sebanyak 34 jenis, di antaranya belum teridentifikasi dan berpotensi menjadi begonia jenis baru.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus melakukan pengembangan tanaman jenis Begonia sehingga melahirkan varietas baru yang bernama "Begonia Lovely Jo" lebih bervariasi di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Senin.
Menurut Peneliti Begonia pada LIPI, Hartutiningsih pengembangan itu dengan cara melakukan penyilangkan buatan dengan Begonia aslinya sehingga menghasilkan keturunan langsung (Generasi F1) varietas baru. Dengan adanya persilangan itu tentunya menghasilkan keturunan baru yang diberi nama Begonia Lovely Jo.
