Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari Ajun Komisaris Polisi Rango Siregar mengatakan, petugas masih menyelidiki penyebab kebakaran serta melakukan olah TKP di rumah yang menjadi sumber kebakaran.
"Beberapa barang bukti ada yang sudah diamankan untuk diperiksa termasuk saksi juga sedang diambil keterangannya," Rango di Jakarta, seperti dikutip Antara, Selasa (26/2/2019).
Kebakaran yang terjadi di permukiman padat penduduk tersebut telah menghanguskan 43 rumah pada empat RT yakni RT 7, 8, 11, dan 12.
Akibatnya, 94 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 367 jiwa harus mengungsi di tempat pengungsian sementara.
Menurut seorang warga setempat yang menjadi saksi mata, Sairoh (49), api pertama kali muncul dari lantai dua rumah seorang warga RT10 bernama Yus (60).
"Api itu pertama kali dilihat sudah dalam keadaan besar dan membumbung tinggi ke atas. Warga yang melihat langsung berteriak," ujar Sairoh yang rumah anaknya ikut terbakar dalam musibah tersebut.
Menurut Sairoh, kebakaran diduga disebabkan oleh kompor gas yang digunakan oleh Yus di lantai 2 rumahnya. Sebab, saat itu Yus sempat mengatakan dirinya sedang memasak daging, namun mengaku sudah mematikan kompor.
"Tadi sempat ketemu dan saya tanya katanya masak daging tapi sudah dimatikan kompornya lalu ditinggal," ujarnya.
Sairoh juga mengatakan sempat mendengar suara ledakan yang diduga berasal dari tabung gas 3 kilogram yang digunakan Yus memasak. Tabung gas berikut kompor yang digunakan Yus kini telah diamankan petugas, sedangkan Yus juga dimintai keterangan.
Kepala Operasi Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, Sjukri, yang ditemui di lokasi kebakaran mengatakan Dinas Pemadam Kebakaran menurunkan 29 unit kendaraan pemadam serta mengerahkan sekitar 150 personel untuk mengatasi kobaran api.