Hal itu diungkapnya dalam acara silaturahmi pasangan calon presiden dan wakil presiden bersama dengan komunitas kesehatan yang terdiri dari tujuh komunitas di Hotel Bidakara, Kamis (28/2/2019).
“Masalah yang kita hadapi, saya kira justru saya ingin mendengar langsung dari saudara-saudara sekalian. Saya ingin dapat masukan. Kita mengerti sekarang ada persoalan-persoalan,” katanya.
Prabowo mengaku, mendapat banyak laporan menganai pelayanan BPJS Kesehatan yang defisit, pelayanan ke masyarakatnya sangat sulit, beban untuk para dokter dan perawat juga besar.
“Kalau saudara-saudara mengatakan kurang defisit BPJS (Kesehatan) berapa defisitnya kalau tidak salah Rp20 triliun. Saya mengatakan Rp20 triliun kalau saya memimpin pemerintahan saya anggap itu masalah kecil Rp20 triliun,” ucapnya.
Di sisi lain, masalah kesehatan juga menjadi tema debat ketiga yang akan diikuti oleh pasangan cawapresnya Sandiaga Uno. Oleh karena itu dirinya ingin mendapat masukan yang lebih konkrit mengenai masalah kesehatan.
“Jadi intinya itu, jadi saudara-saudara sekalian saya ingin dengar masalah kesehatan. Saya ingin dengar saran-saran dan nanti tim saya, tim pakar saya akan merumuskan,” ucapnya.
Mantan Danjen Kopasus ini juga meminta, masukan mengenai pelayanan kesehatan untuk masyarakat Indonesia. Dia menilai, pelayanan kesehatan menjadi masalah yang penting untuk dibahas.
“Ini adalah masalah kebutuhan bangsa, kita perlu memberi pelayanan kesehatan kepada anak-anak kita. Kalau tidak kita selamanya akan menjadi bangsa yang kalah, bukan?,” terangnya.
Tak hanya, besar harapan Prabowo untuk memperbaiki gizi anak-anak bangsa Indonesia. Katanya, untuk meningkatkan pelayanan, perawat dan para bidan juga harus punya kualitas hidup yang baik.
“Dokter-dokter harus dihormati, rumah sakit-rumah sakit harus bagus. Ini adalah kebutuhan dan tuntutan. Ini adalah tekad saya, karena apa? Karena demokratisasi pemerataan ekonomi. Orang-orang yang tidak punya uang yang miskin, tetap harus diberi pelayanan kesehatan yang terbaik. Sehingga dia bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya,” tuturnya.
Prabowo menegaskan, masalah kesehatan ini jadi salah satu bagian dari demokrasi, kedaulatan rakyat, dan dari bagian kemerdekaan.
“Kita tidak mau bangsa yang merdeka tapi bangsanya lemah yang sakit-sakitan, bangsa yang tergantung bangsa lain. Itu tidak dikehendaki,” tutupnya.