Kubu Prabowo Temukan Data Pemilih Invalid di DPT

| 11 Mar 2019 15:45
Kubu Prabowo Temukan Data Pemilih Invalid di DPT
Kubu pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno datang ke KPU untuk melaporkan dugaan DPT bermasalah (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikudumo menyambangi Kantor KPU RI untuk menyampaikan temuan sejumlah pemilih ganjil yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019.

"Menurut BPN, tim IT kami masih menemukan masalah ada sejumlah nama, kurang lebih 17 juta 500 ribu, dianggap invalid," kata Hashim di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2019).

Mendampingi Hashim, Juru Bicara BPN Riza Patria menjelaskan, mereka menemukan sebanyak 17,5 juta pemilih yang memiliki tanggal lahir janggal. Himpunan data ini ia periksa dari daftar pemilih tetap hasil perbaikan kedua (DPTHP-2). 

Temuan mereka, ada pemilih yang bertanggal lahir 1 Juli sebanyak 9.817.003 orang, pemilih bertanggal lahir 31 Desember 5.377.401 orang, dan pemilih bertanggal lahir 1 Januari 2.359.304 orang.

"Jumlah ini yang kami anggap tidak wajar. Karena menurut grafik, tanggal yang lain itu kurang lebih berkisar 400-500 ribu. Ini ada lompatan yang luar biasa, sampai 10 kali bahkan 20 kali," ucap Riza.

Temuan data yang diduga ganjil lainnya, ada sekitar 304.782 pemilih yang berusia di atas 90 tahun. Kemudian, ada pemilih masuk DPT yang berumur di bawah 17 tahun sebanyak 20,475.

Data-data temuan inilah yang dipersoalkan oleh BPN. Mereka minta KPU dan Dukcapil Kementerian Dalam Negeri untuk menindaklanjuti temuan dan mengklarifikasinya.

"KPU mengapresiasi kehadiran Pak Hashim dan Pak Sekjen di sini untuk memberikan data yang udah kami sampaikan. Datanya udah kami pilah dan berikan dan bersama. Kita akan lakukan pengecekan lapangan dan penyisiran untuk memastikan agar DPT ini berintergritas," jelas dia.

 

Rekomendasi