Dalam debat nanti, para kandidat diberikan waktu 1-3 menit untuk menyampaikan gagasan atau menjawab pertanyaan. Ma'ruf mengatakan, bicara dengan batas waktu merupakan hal yang susah.
"Buat ustaz, itu susah. Karena kita biasanya bicara lepas satu jam, dua jam. Ketika itu dibatasi itu yang tidak mudah. Saya mesti menyesuaikan dengan waktu," kata Ma'ruf kepada wartawan di kediamannya, di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).
Meski kesulitan, Ma'ruf tak akan menggunakan orang lain untuk menjadi time keeper sebagai mengingatkan durasinya bicara. Kata dia, di arena sudah ada penunjuk waktu yang jadi pengingat.
"Enggak, kan ada menitannya," tegas dia.
Sambil tertawa, mantan Rais Aam PBNU itu bilang punya siasat untuk mengatasi kesulitannya itu. Tapi, dia ogah menjelaskan caranya mengatasi masalah durasi waktu ini.
"Ya adalah caranya, ada. Nanti caranya bagaimana lihat saja nanti," ungkapnya.
Meski sedang mempersiapkan debat, Ma'ruf masih menjalani sejumlah agenda di luar kota. Di antaranya, kunjungan ke Cilegon untuk bertemu ulama dan ke Serang untuk menghadiri haul Sultan Ageng Tirtayasa.
"Insya Allah nanti malam setelah selesai di Tirtayasa langsung pulang. Besok sudah aktivitas di sini lagi," jelasnya.
Dia merasa agenda ini tak akan mengganggu konsentrasinya dalam menghadapi debat. Sebab, dia terus mendapatkan banyak masukan untuk debat dari banyak kalangan, termasuk dua menteri yang hadir di rumahnya, Rabu (13/3) malam.
Dua menteri itu adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri PPN atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro.
"Ya ada yang ngasih masukan, ada yang cuma ngobrol, silaturahmi. Ya kan, menteri juga ingin menyampaikan gagasan," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Debat ketiga yang akan diselenggarakan di Hotel Sultan ini menggagas tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. Debat ini diselenggarakan oleh Trans 7, Trans TV, dan CNN Indonesia TV.
Pada debat ini, Ma'ruf akan membawa gagasan untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi.
"Saya sih intinya bagaimana membangun Indonesia maju lebih baik dari yang sekarang lebih meningkatkan, lebih menyempurnakan, lebih menambah lagi. Itu saja," tutupnya.