Menurut Sandi, olahraga teratur menjadi salah satu upaya menjaga kesehatan tubuh sehingga bisa mengurangi biaya kesehatan yang ditanggung pemerintah.
Tapi benar enggak sih 22 menit berolahraga itu sudah tepat?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan orang dewasa berusia 18-64 tahun melakukan aktivitas fisik intensitas sedang setidaknya 150 menit dalam seminggu. Pilihan lainnya, 75 menit dengan aktivitas fisik intensitas tinggi per minggu atau kombinasi yang setara antara intensitas sedang dan tinggi.
Agar target 150 menit per minggu tercapai, seseorang bisa melakukan 30 menit aktivitas fisik intensitas sedang selama lima kali dalam seminggu.
Ilustrasi (Ilham/era.id)
Jenis aktivitas fisik beragam, mulai dari berjalan, menari, hingga berenang. Olahraga seperti yang Sandiaga Uno anjurkan, merupakan bagian dari aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, berulang dan bertujuan meningkatkan kebugaran tubuh.
Dokter Lula Kamal mengatakan, 30 menit merupakan waktu minimal. Bagi mereka yang baru memulai beraktivitas fisik, tetapi sebaiknya tidak perlu langsung berolahraga selama itu.
"Yang terbaik ya sekuatnya, kalau belum pernah olahraga belum tahu keluhan dan lainnya. Walaupun 30 menit itu minimal ya," ujar dr Lula, seperti dikutip Antara, Senin (18/3/2019).
Lalu, bagaimana caranya mengukur intensitas aktivitas fisik?
Dokter yang menangani timnas sepak bola wanita Indonesia di Asian Games 2018, Grace Joselini mengatakan bahwa talk test bisa dijadikan alat ukur.
Jika seseorang masih mampu bernyanyi saat melakukan suatu jenis olahraga, berarti masuk kategori ringan. Tetapi, bila dia sudah kesulitan bernyanyi namun masih bisa berbicara, maka olahraga yang dilakukan masuk intensitas sedang.
Selain batasan minimal, terdapat pula batasan maksimal dalam beraktivitas fisik. Spesialis bedah saraf Brain & Spine Bunda Neuro Center, Dr.dr. Wawan Mulyawan, SpBS (K), SpKP pernah menyarankan bahwa olahraga sebaiknya dilakukan tidak lebih dari satu jam, karena bisa menimbulkan kelelahan dan memancing munculnya nyeri.
Secara umum beraktivitas fisik secara teratur memiliki sejumlah manfaat, seperti mengurangi risiko darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, kanker payudara, usus besar, depresi, serta meningkatkan kesehatan tulang dan membantu mengendalikan berat badan. (Atikah Abdullah)