Pertarungan jenderal bintang dua ini menjadi perbincangan di publik. Sebab, keduanya sama-sama memiliki rekam jejak yang bagus selama memakai seragam TNI. Kekinian, keduanya bertarung di pilkada dengan jumlah pemilih terbanyak di Indonesia, yakni 35 juta pemilih.
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengakui, dua tokoh ini memiliki kekuatan yang besar untuk bertarung di Jabar. Namun, menurutnya, kekuatan 'jenderal' yang mereka miliki tidak akan memengaruhi peroleh suara di Pilkada Jabar nanti.
"Sekalipun pegang komando atau tidak, setelah reformasi kejenderalan tersebut sudah tidak signifikan lagi memengaruhi elektabilitas atau keterpilihan masyarakat. Jadi masyarakat tidak melihat latar bekakang, itu hanya variabel pendukung saja," kata Emrus dihubungi, Selasa (9/1/2018).
Emrus berharap, masyarakat dapat memilih dua tokoh tersebut lewat sosok pribadinya, atau rekam jejak yang tidak berkenaan dengan prestasi kemiliteran.
Mengenai ketokohan keduanya, Emrus menilai TB Hasanudin memiliki popularitas yang lebih besar daripada Sudrajat. Apalagi, TB Hasanudin lebih sering terdengar di publik karena menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI, dan Ketua DPD PDIP Jawa Barat.
"Sudrajat ini baru saja terdengar namanya, sementara TB Hasanudin sudah lama, bahkan sering kali dia memberi pandangan di ruang publik, sementara Sudrajat belum kelihatan secara menonjol," jelas Emrus.
"Dengan demikian secara popularitas masih dimiliki oleh TB Hasanudin ketimbang Sudrajat," imbuhnya.
Kendati demikian, Emrus mengatakan, popularitas tidak menjamin keterpilihannya saat Pilkada. Menurutnya, perlu peran mesin politik yang bekerja untuk mencari suara dalam sebuah pemilu.
"Tidak ada jaminan Hasanudin ataupun Sudrajat memenangkan Pilkada, kalau pun Hasanuddin saat ini populer tetapi itu tidak begitu signifikan dan masih bisa realitas politik nanti waktu Pilkada apapun bisa terjadi untuk menentukan kemenangan," tandasnya.
Dalam Pilkada Jabar ini, Hasanudin berdampingan dengan Anton Charliyan yang diusung oleh PDIP. Sedangkan Sudradjat berdampingan dengan Ahmad Syaikhu yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN.
Dua pasangan ini akan melawan Dedy Mizwar-Dedi Mulyadi (Demokrat-Golkar), serta Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum (Nasdem-PPP-PKB-Hanura).
Berikut infografis yang dirangkum tim era.id tentang dua jenderal tadi: